Pejabat Kota Kaohsiung, wilayah bagian selatan Taiwan meminta anggota masyarakat yang membeli makanan dari “nenek ubi jalar” untuk menjalani skrining cepat untuk COVID-19 setelah ia ditemukan menjadi bagian dari infeksi cluster dari lima kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di kota Kaohsiung.
Pada konferensi pers yang digelar pada hari Rabu (30/6/2021), Menteri Kesehatan dan kepala Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chen Shih-chung mengumumkan bahwa lima penghuni apartemen di distrik Fengshan, kota Kaoshiung telah dinyatakan positif COVID-19.
Menurut hasil penyelidikan pihak berwenang kasus tersebut berasal dari dua rumah tangga, satu di lantai tiga dan satu lagi di lantai tujuh.
Pada konferensi pers sore itu, Walikota Kaohsiung, Chen Chi-mai meminta siapa pun yang mengunjungi kios ubi jalar yang dikelola oleh seorang wanita berusia 70-an tahun yang ditetapkan sebagai kasus No. 14.872, untuk menjalani skrining cepat untuk COVID-19.
Wanita yang oleh media dijuluki sebagai “nenek ubi jalar” ini secara rutin menjual ubi jalar di Jalan Zhongzheng di distrik Fengshan, kota Kaohsiung.
Namun, karena dia gagal membuat pelanggannya mematuhi pendaftaran wajib nama asli pengunjung di tengah pandemi COVID-19, departemen kesehatan kota Kaohsiung kini sedang berjuang untuk mengidentifikasi riwayat kontak kasusnya.
Oleh karena itu, Chen meminta anggota masyarakat yang telah membeli ubi jalar dari wanita tersebut antara tanggal 22 dan 29 Juni untuk menelepon 1922 untuk mengatur pengujian corona.
Chen mengatakan bahwa selama periode dimana dia berpotensi menularkan, wanita itu telah mengunjungi restoran dan supermarket di distrik Lingya, Xinxing, dan Fengshan.
Dia mengatakan bahwa wanita itu tinggal di lantai tiga gedung apartemen bersama dua anggota keluarga lainnya yang juga berusia 70-an tahun.
Adapun 2 kasus corona lain yang dikonfirmasi di gedung itu yang dikategorikan sebagai kasus No. 14.415 dan 14.416, adalah pria dan wanita berusia 20-an tahun yang tinggal bersama di lantai tujuh.
Chen mengatakan gedung itu memiliki tiga lift dan pintu masuk utama dimana struktur bangunannya cukup sempit.
Menurut penyelidikan epidemiologi awal oleh departemen kesehatan setempat setelah memeriksa kamera pengintai, ditemukan bahwa baik pasien kasus No. 14.415 maupun kasus No. 14.872 tidak naik lift pada saat yang bersamaan.
Namun, pada tanggal 21 Juni 2021, pasien kasus No. 14.415 terlihat menaiki salah satu lift, dengan kasus No. 14.87 mengambil lift yang sama tidak lama kemudian.
Karena kasus ini diidentifikasi di dua lantai yang berbeda, evakuasi penuh apartemen diperintahkan, dengan 146 penghuni ditempatkan di karantina dan diuji untuk COVID-19.
Penduduk, bersama dengan 35 orang di toko-toko terdekat, telah diuji corona dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka negatif COVID-19.
Sebanyak 50 orang yang bekerja di dekat warung “nenek ubi jalar” dinyatakan negatif virus corona. Pemerintah kota Kaohsiung juga telah mendirikan stasiun pemeriksaan cepat luar ruangan dimana 245 orang telah diuji sejauh ini.
Selama konferensi pers, spesialis Departemen Kesehatan kota Kaohsiung, Pan Chao-ying terdengar berkata, “Ubi jalar di kios itu cukup enak.”
Sebagai tanggapan, banyak netizen memposting pesan di bagian komentar video streaming langsung yang berfokus pada ubi jalar yang lezat:
“Sialan! Setelah mendengar Pan Chao-ying mengatakan itu, aku ingin makan ubi panggang.”
“Aku tiba-tiba ingin makan ubi.”
“Saya juga ingin makan ubi jalar Nenek itu.”
“Pak Pan tidak sengaja mengungkapkan apa yang ada di hatinya.”
“Setelah kondisi pandemi mereda, pengunjung kios ini dipastikan akan meroket,” ungkap seorang netizen lainnya.
Sumber : 三立LIVE新聞, CNEWS匯流新聞網
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan