Pemerintah Taiwan sedang melakukan pembicaraan dengan pihak pembuat vaksin Moderna, Inc. untuk memproduksi vaksin COVID-19 di dalam negeri, kata kepala Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chen Shih-chung dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (29/6/2021).
Namun, dia menunjukkan bahwa masalah seperti tingkat produksi, rintangan teknologi, dan strategi global produsen vaksinasi mungkin masih memengaruhi hal ini, laporan media CNANews.
Jika pengajuan ini membuahkan hasil, Taiwan mungkin akan dapat menghasilkan 300-500 juta dosis vaksin COVID-19 dalam kurun waktu 6 hingga 9 bulan mendatang.
Chen mengatakan kepada wartawan bahwa otoritas Taiwan akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan pasokan vaksin virus corona tetapi tidak setiap upaya akan berhasil.
Menurut CECC Taiwan, masalah lain tidak hanya apakah akan mendirikan pabrik di Taiwan tetapi juga apakah vaksin yang diproduksi di sana dapat diekspor ke negara lain.
Selain itu, para pejabat CECC Taiwan mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan juga sedang menghubungi produsen vaksin luar negeri untuk mencari kemungkinan kerjasama.
Strategi produksi vaksin domestik Taiwan juga termasuk meminta Lembaga Penelitian Kesehatan Nasional (NHRI) memperluas fasilitasnya untuk membuka jalan bagi pembuatan vaksin, menurut laporan Mirror Media.
Proyek ini akan memungkinkan Taiwan untuk bereaksi cepat terhadap munculnya penyakit menular baru.
Vaksin corona Moderna telah dipilih sebagai mitra ideal karena yang lain, seperti Pfizer-BioNTech, memiliki latar belakang internasional yang rumit yang mungkin melibatkan campur tangan dari pemerintah China, menurut laporan media lokal Taiwan.
Sumber : 三立LIVE新聞, CNANews, Mirror Media
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan