Infeksi cluster wabah corona yang sempat merebak di kalangan pekerja migran yang bekerja di pabrik-pabrik yang berada di Taman Sains Zhunan di kabupaten Miaoli, menyebabkan otoritas setempat menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pada tanggal 7 Juni 2021 lalu, pemerintah kabupaten Miaoli mengeluarkan aturan yang mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak.
Aturan itu adalah larangan bagi pekerja migran di kawasan tersebut untuk keluar dari asrama atau rumah mereka kecuali ada kebutuhan darurat yang benar-benar diperlukan.
Namun pada hari ini, Senin (28/6/2021) meninjau kondisi pandemi domestik di kawasan tersebut yang telah berhasil dikendalikan, hakim kabupaten Miaoli, Xu Yaochang dalam konferensi pers mengatakan bahwa larangan itu akhirnya dicabut.
Xu mengumumkan bahwa para pekerja migran di Kabupaten Miaoli kini diperbolehkan untuk membeli dan berbelanja di toko-toko terdekat setelah pulang kerja dan pergerakan mereka tidak akan lagi dibatasi.
Sebelumnya pada bulan Mei 2021 lalu, Taman Sains Zhunan Miaoli mengkonfirmasi infeksi cluster corona di kalangan pekerja migran yang bekerja di pabrik-pabrik teknologi di Miaoli.
Menurut Xu, kondisi terburuk adalah saat lebih dari 50 kasus COVID-19 dikonfirmasi hanya dalam satu hari.
Pemerintah Kabupaten Miaoli pada tanggal 7 Juni kemudian mengumumkan aturan yang menyebutkan bahwa semua pekerja migran di kabupaten tersebut dilarang keluar rumah kecuali untuk bekerja.
Hal ini membuat kelompok buruh marah dan mengkritik keputusan pemerintah kabupaten Miaoli yang dinilai melakukan diskriminasi terhadap pekerja migran di kawasan itu.
Dalam hal ini, Hakim Kabupaten Miaoli Xu Yaochang mengatakan bahwa jumlah kumulatif kasus corona yang dikonfirmasi di Kabupaten Miaoli adalah 567 kasus, dimana 470 diantaranya adalah pekerja migran asing, terhitung sekitar 82%.
Saat itu, aturan administratif melarang buruh migran keluar rumah dibuat ketika terpaksa, tetapi situasi saat ini sudah dapat dikontrol, sehingga larangan berpergian bagi semua pekerja migran asing telah dihapuskan.
Akan tetapi, kita tetap harus mengikuti protokol kesehatan dengan benar terlebih mengingat pembatasan epidemi level 3 yang ditetapkan oleh Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan telah diperpanjang hingga tanggal 12 Juli 2021 mendatang.
Selain mengikuti langkah-langkah pencegahan epidemi, Xu Yaochang juga meminta perusahaan dan perantara untuk mengelola dan mengawasi tanggung jawab migrasi para pekerja migran.
Terlebih dengan dikonfirmasinya varian Delta COVID-19 di Taiwan, Xu menegaskan, jangan santai, langkah pencegahan epidemi harus diterapkan dengan benar jika tidak ingin kejadian pahit itu terulang lagi.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, Yahoo News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan