Pemerintah Taiwan akan membayar subsidi sebesar NT$ 100.000 kepada keluarga yang kerabat atau anggota keluarganya meninggal karena COVID-19.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis (24/6/2021), menurut juru bicara Kabinet Legislatif Yuan, Lo Ping-cheng, dana itu merupakan bagian dari paket stimulus berjumlah NT$ 259 miliar yang telah disetujui oleh pemerintah Taiwan pada pekan lalu.
Menurut Lo, subsidi tersebut merupakan bagian dari rencana Dewan Pembangunan Nasional Kabinet (NDC) yang bertujuan untuk memaksimalkan dampak pendanaan stimulus penanganan pandemi COVID-19 di Taiwan yang disetujui oleh Perdana Menteri, Su Tseng-chang pada Kamis pagi.
Subsidi pemakaman dan belasungkawa sebesar NT$ 100.000 akan diberikan kepada keluarga semua korban COVID-19 di Taiwan. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa pemerintah Taiwan bersama mereka selama masa sulit ini, kata Lo.
Eksekutif Yuan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis (24/6/2021) juga menyetujui proposal untuk menangguhkan kenaikan tarif listrik tahunan musim panas untuk bulan Juni, yang diharapkan akan menguntungkan lebih dari 10 juta rumah tangga dan pemilik usaha bisnis dan membebani pendapatan Taiwan Power Co. (Taipower) sebesar NT$ 6,1 miliar, menurut perusahaan energi milik negara.
Penangguhan tersebut akan memberikan bantuan kepada 10 juta rumah tangga dan 750.000 perusahaan yang terkena dampak situasi pandemi COVID-19 dan akan merugikan Taipower sekitar NT$ 1,4 miliar pendapatan dari penjualan listrik ke rumah tangga dan sekitar NT$ 4,7 miliar dari penjualan pasokan listrik ke usaha bisnis.
Tarif listrik di Taiwan biasanya meningkat di musim panas, dimana setiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya terjadi peningkatan tarif listrik untuk mencegah lonjakan konsumsi listrik di Taiwan. Menurut Taipower, pada tahun ini lonjakan tarif listrik maksimum mencapai 27 persen.
Di antara inisiatif penanggulangan dampak bencana corona lainnya yang disiapkan pemerintah adalah pembayaran satu kali subsidi sebesar NT$ 10.000 kepada penerima upah per jam dengan gaji bulanan kurang dari NT$ 23.100, yang diharapkan bermanfaat bagi sekitar 410.000 orang di Taiwan, menurut Lo.
Sementara itu, kata Lo, pihaknya juga akan memperluas program pemberian pinjaman preferensial hingga NT$ 100.000 kepada para pekerja yang kehilangan pendapatan akibat wabah COVID-19.
Program ini awalnya dibatasi hanya pada 500.000 pelamar, namun pihak Eksekutif Yuan kemudian memperluas program ini untuk mengakomodasi 1,17 juta aplikasi pinjaman yang diajukan hingga 19 Juni 2021. Menurut Lo, saat ini aplikasi tersebut sedang menunggu persetujuan oleh pihak bank yang meminjamkan dana.
Secara total, Kabinet memperkirakan bahwa rencana pengeluaran stimulus yang direvisi akan menguntungkan 8,2 juta orang, naik dari perkiraan semula yang hanya mencakup 7,3 juta orang.
Di bawah revisi tersebut, sebanyak 27.000 warga negara asing dengan status penduduk tetap di Taiwan juga akan memenuhi syarat untuk program stimulus, kata Lo.
Persetujuan legislatif terhadap rencana tersebut tidak diperlukan karena menyangkut pengeluaran dana stimulus yang sudah dialokasikan ke berbagai instansi pemerintah.
Hingga Kamis, otoritas Taiwan telah melaporkan 14.389 kasus COVID-19 dan 605 kematian, sebagian besar merupakan infeksi lokal COVID-19 yang telah terjadi sejak tanggal 15 Mei 2021 lalu.
Sumber : 蘋果新聞網, Storm, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan