Dokter spesialis paru di RS UI Depok, Jawa Barat, dr. Irandi Putra Pratomo mengaku dengan berat hati tenaga medis saat ini terpaksa mulai memilih-milih nyawa pasien yang dirawat.
Pasalnya, ketersediaan ruangan dan alat di banyak rumah sakit mulai menipis, namun pasien Covid-19 yang masuk terus berdatangan dalam jumlah yang begitu besar.
Hal tersebut terungkap saat Irandi menjadi pembicara di acara Mata Najwa bertajuk ‘Mata Najwa Takeover: Blak-blakan Dokter’ yang disiarkan di Trans7 pada Rabu (23/6/2021) malam.
Irandi mengaku, saat ini ruang ICU di RS UI Depok sudah mengalami kelebihan kapasitas.
Alhasil tim medis harus cermat menentukan skala prioritas pasien mana yang memiliki peluang hidup lebih besar jika ditangani di ICU.
“Menentukan prioritas dari pasien mana yang akan lebih memberikan manfaat kalau dirawat di ICU. Dalam keadaan seprti ini bahasa kasarnya pilih-pilih nyawa,” kata Irandi seperti dikutip Suara.com, Kamis (24/6/2021).
Irandi menjelaskan, sebagian besar pasien yang dirawat di ICU menggunakan alat bantu ventilator.
Bahkan, oksigen di rumah sakit juga mulai menipis sehingga para pasien harus menggunakan tabung oksigen sendiri.
Dalam berbagai kasus, kebanyakan pasien dirawat di ICU bisa mencapai 2 hingga 4 minggu.
“Bayangkan untuk menunggu sampai selama itu supaya bisa masuk ICU. Mungkin pasien akan sembuh selama perawatan di IGD, atau sayang sekali akan meninggal selama menunggu ICU,” ungkapnya.
Irandi juga sempat melakukan video streaming penampakan IGD di RS UI Depok yang dipenuhi pasien Covid-19.
Saking penuhnya ruangan tersebut, ada pasien tidak mendapatkan ranjang dan terpaksa dirawat di IGD dalam kondisi duduk di kursi.
Tak hanya IGD, ruang ICU di rumah sakit tersebut juga tampak dipenuhi oleh pasien-pasien dengan kondisi berat.
Tim medis yang mengenakan APD lengkap tampak sibuk hilir mudik memastikan kondisi pasien yang dirawat di sana.
Sumber : Najwa Shihab, Suara
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’