Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan sedang mempertimbangkan untuk menawarkan sisa vaksin COVID-19 yang tersedia kepada orang-orang yang berusia di atas 30 tahun di Taiwan melalui sistem reservasi online.
Satu botol vaksin berisi bahan yang cukup untuk dosis 10 orang vaksinasi, akan tetapi jika ada individu yang tidak datang untuk janji vaksinasi mereka, wadah yang berisi vaksin itu terpaksa dibuang dan dosis yang tersisa terbuang sia-sia.
Untuk mengatasi masalah ini dan untuk lebih cepat memberikan akses vaksinasi COVID-19 ke kelompok usia muda yang tidak diprioritaskan, Korea Selatan baru-baru ini meluncurkan sistem pemesanan online waktu nyata untuk sisa vaksin untuk orang berusia di atas 30 tahun.
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk memantau ketersediaan vaksin melalui aplikasi ponsel dan menerima pemberitahuan saat itu juga.
Pengguna dapat mencari peta di aplikasi Naver atau KakaoTalk untuk menemukan klinik terdekat dengan dosis yang tersisa, atau mereka dapat membuat reservasi hingga lima rumah sakit sebelumnya untuk menerima peringatan di ponsel mereka saat tersedia vaksin COVID-19 yang berlebih di klinik atau rumah sakit, laporan The Korea Herald.
Namun, persaingan untuk pembukaan ini sangat ketat, dengan slot untuk sisa vaksin corona yang tersedia dapat seketika ludes tak tersisa.
Ketika ditanya apakah Taiwan akan mempertimbangkan opsi serupa untuk orang-orang di bawah usia 30 tahun, Menteri Kesehatan dan kepala CECC Taiwan, Chen Shih-chung mengatakan dia akan mengupayakan cara untuk memanfaatkan penggunaan sisa vaksin COVID-19 yang tersedia di Taiwan.
Namun, dia mengatakan dia harus terlebih dahulu membicarakan proposal ini dengan pemerintah kota dan kabupaten yang diwakili pada konferensi pencegahan epidemi nasional yang dijadwalkan akan digelar pada hari Jumat (25/6/2021).
Selain itu, dia mengatakan ada masalah implementasi yang perlu diselesaikan dan standar yang harus ditetapkan. Dia juga menekankan bahwa berencana untuk membuat program vaksin khusus untuk berbagai kabupaten dan kota berdasarkan kebutuhan spesifik vaksin COVID-19 masyarakat di daerah tersebut.
Dia mengatakan bahwa misalnya, jika banyak tunawisma di Taipei dinyatakan positif COVID-19, pemerintah daerah dapat mengusulkan rencana vaksinasi dalam lingkup tertentu.
Chen mengatakan bahwa CECC Taiwan kemudian akan berkoordinasi dengan pemerintah-pemerintah tersebut untuk mengimplementasikannya.
Sumber : 東森新聞 CH51, CNANews, The Korea Herald
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan