Di tengah pembatasan epidemi pada level 3 yang berlaku secara nasional di negeri Formosa, segala aktivitas perkumpulan dilarang oleh pemerintah Taiwan.
Baik itu untuk acara makan di luar bersama, pertemuan keluarga bahkan hingga akses ke taman dan area publik juga dibatasi untuk mencegah penyebaran wabah corona.
Otoritas Taiwan tidak main-main, pihaknya akan menindak tegas bagi siapa saja yang melanggar aturan tersebut, tak terkecuali bagi para pekerja migran di Taiwan.
Dilansir dari laman 民視新聞網 Formosa TV News network pada hari Selasa (22/6/2021), pihak kepolisian kabupaten Hualien, wilayah pesisir timur Taiwan menerima laporan mengenai pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 yang terjadi di area publik daerah tersebut.
Menurut polisi, mereka menerima laporan dari warga yang menyatakan terdapat sekelompok pekerja migran yang tidak menggunakan masker dan tampak berkumpul hingga makan bersama di taman kawasan industri Meilun, Hualien.
Saat polisi tiba di taman tersebut, pihaknya menemukan 3 orang pekerja migran yang diidentifikasi berasal dari Vietnam sedang merokok, makan dan bersenda gurau tanpa mengenakan masker dan menjaga jarak sosial.
Mereka tampak kaget dengan kehadiran polisi dan sempat berargumen dan menentang ketika ditegur karena aksinya yang dinilai dapat membahayakan kesehatan diri dan juga masyarakat.
Polisi kemudian menegaskan bahwa aturan pencegahan epidemi pada level 3 melarang individu untuk makan di luar ruangan, bahkan vendor yang menjual makanan di Taiwan juga dilarang membuka restoran mereka untuk menerima konsumen makan di tempat karena kekhawatiran timbulnya infeksi cluster corona.
Polisi segera melaporkan hal ini kepada biro kesehatan setempat dimana pelanggar dijatuhkan denda serius karena terbukti melanggar prokes COVID-19.
Menurut keterangan pekerja migran bermarga Ngunyen (21 tahun) yang didenda dalam insiden ini, awalnya ia dan teman-temannya membeli tahu khas Taiwan dari sebuah kedai.
Karena tidak diizinkan untuk makan di kedai tersebut, makanan yang dibungkus itu pun dilahap bersama teman-temannya di taman dekat dengan asrama tempat tinggalnya.
Namun malangnya idenya ini malah membawa petaka, karena makan bersama di taman juga dilarang oleh pemerintah Taiwan di tengah aturan pencegahan epidemi level 3.
Sesuai dengan aturan pencegahan epidemi yang berlaku, individu yang melanggar aturan protokol kesehatan COVID-19 di tengah pembatasan epidemi level 3 terancam denda yang berkisar antara NT$ 60.000 hingga NT$ 300.000.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar pekerja migran lainnya tidak mencontoh kegiatan serupa. Perkumpulan di tengah pembatasan epidemi level 3 dilarang oleh otoritas Taiwan karena kekhawatiran penularan wabah corona.
Pihaknya meminta warga masyarakat dan pekerja migran untuk mematuhi dan waspada akan peraturan yang berlaku jika tidak ingin dijatuhi denda bernilai fantastis oleh pihak berwenang.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, 三立LIVE新聞, TVBS News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan