Pemuda asal Kuningan, Jawa Barat yang sempat viral karena aksinya membuat konten video tak percaya Covid-19 diringkus oleh polisi.
Pelaku dianggap telah memprovokasi masyarakat terkait video tersebut. Polisi hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Pria berinisial AS (32 tahun) diringkus oleh petugas kepolisian Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat setelah mengunggah video dirinya yang tak percaya Covid-19.
Dikutip dari TribunJabar.id, Sabtu (19/6), Kapolsek Ciwaru Iptu Nurjani mengatakan, AS merupakan warga di Kecamatan Ciwaru.
Penangkapan tersebut berdasarkan video yang viral di media sosial. Nurjani menilai, video berdurasi dua menit 50 detik itu dianggap dapat memprovokasi masyarakat luas.
Disebutkan oleh Nurjani, banyak tenaga kesehatan (nakes) di tanah air yang tak terima dengan pernyataan AS.
“Awalnya kami menerima informasi terkait viralnya video itu yang dibuat salah satu warga Ciwaru, ramai di medsos pada Jumat malam. Kami langsung mencari keberadaan pria tersebut dan baru diamankan hari ini,” kata Kapolsek Ciwaru.
Sejumlah tenaga kesehatan juga disebut telah menghubungi pihak kepolisian untuk menyampaikan keberatan soal vidoe tersebut.
“Karena khawatir memprovokasi dan mencederai teman-teman nakes karena banyak juga nakes yang kemudian menghubungi kami karena tidak terima dengan ucapan pelaku.”
“Kemudian videonya memang langsung menyebar cepat dan bikin heboh,” katanya. Pelaku kini telah diserahkan ke Mapolres Kuningan dan menjalani pemeriksaan.
“Tadi kami periksa dan kini sudah kami kirim ke Mapolres Kuningan,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam video yang beredar, AS menyatakan dirinya membuat konten tersebut secara sadar.
Dirinya mengaku tak percaya dengan adanya Covid-19. AS bahkan sesumbar akan memegang jenazah pasien Covid-19.
Apabila dalam dua hari dirinya terjangkit Covid-19, maka ia percaya dengan virus tersebut.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sadulur sadayana, punten saya membuat video ini dengan hati yang normal dan sadar dan dengan hati penuh kasih sayang, kaitan masalah Covid punten saya pribadi punten tidak ada maksud memprovokator, cuma ini mah penilaian pribadi saya.”
“Saya akan pegang mayit tersebut. Kalau dua hari saya meninggal, benar Covid itu ada.”
“Maaf saya tidak ada maksud memprovokasi tapi ini pernyataan hati saya. Namun jika saya tidak mati, maka teman teman bisa melihat dan menilainya bagaimana.”
“Demi Allah, wallahi ini ungkapan pribadi, tidak ada olok-olok dari siapa pun.”
“Saya tidak percaya Covid-19. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Asep Sarkamullah.”
Sumber : Tribunnews.com
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’