Selama empat hari terakhir, sebanyak 28 orang lanjut usia (lansia) di delapan kota dan kabupaten di seluruh Taiwan dilaporkan telah meninggal setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Akan tetapi apakah ada hubungan sebab akibat langsung antara vaksinasi dengan kematian lansia di Taiwan, hal ini masih belum ditentukan, karena penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung.
Pada Selasa (15/6/2021), Taiwan mulai menginokulasi warganya dengan 1,24 juta dosis vaksin corona AstraZeneca yang disumbangkan oleh pemerintah Jepang pada tanggal 4 Juni 2021 lalu.
Kelompok pertama yang diprioritaskan untuk menerima suntikan vaksin tersebut adalah warga Taiwan yang berusia 85 tahun ke atas.
Namun, hanya dalam kurun waktu empat hari, ada lebih dari dua lusin kasus penerima vaksin lanjut usia di Taiwan yang tiba-tiba meninggal setelah menerima dosis pertama vaksin corona AstraZeneca.
Pada pukul 8 pagi pada hari Jumat (18/6/2021), ada 28 kasus yang dilaporkan, dengan Kota Taichung melaporkan paling banyak, yakni 6 kematian lansia, menurut SETNNews.
Ketika ditanya di Legislatif Yuan pada hari Kamis (17/6/2021) tentang lonjakan kematian lansia di Taiwan setelah pemberian vaksin corona, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chen Shih-chung mengatakan bahwa apakah ada hubungan sebab akibat langsung masih harus diselidiki.
Chen kemudian menekankan bahwa kelebihan vaksin corona lebih besar daripada kerugiannya dan meminta warga masyarakat untuk terus mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Pada hari Jumat, departemen kesehatan di 12 kota dan kabupaten di negeri Formosa telah melaporkan kematian mendadak setelah pemberian vaksin AstraZeneca, termasuk 3 kasus di Kota Taipei, 5 kasus di Kota New Taipei, 3 kasus di Kota Taoyuan, 2 kasus di Kota Hsinchu, 1 kasus di Kabupaten Hsinchu, 6 kasus di Kota Taichung , 1 kasus di Kabupaten Changhua, 2 kasus di Kabupaten Yunlin, 1 kasus di Kota Chiayi, 1 kasus di Kota Tainan, 1 kasus di Kota Kaohsiung, dan 2 kasus di Kabupaten Pingtung.
Adapun usia dari 28 penerima vaksin corona AstraZeneca yang dilaporkan meninggal berkisar antara 60 hingga 97 tahun.
Dari puluhan penerima vaksin yang meninggal tersebut, 14 orang diantaranya memiliki riwayat penyakit kronis jangka panjang, seperti gagal ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Sedangkan riwayat kesehatan lainnya dari 8 pasien yang tewas masih belum diketahui.
Korban dilaporkan mengalami batuk, demam, muntah, tekanan darah turun, pusing, mual, koma, dahak, delirium, sesak napas, dan mulut berbusa sebelum dinyatakan meninggal dunia. Adapun 5 pasien mengalami koma sebelum tanda-tanda vital mereka berhenti pasca menerima vaksin corona AstraZeneca.
Menanggapi kematian yang dilaporkan terjadi setelah menerima vaksin AstraZeneca, Juru Bicara CECC Taiwan, Chuang Jen-hsiang pada hari Kamis (17/6/2021) mengatakan bahwa pihak CECC Taiwan akan melakukan otopsi untuk menentukan penyebab pasti kematian korban.
Sumber : 壹電視NEXT TV, 三立LIVE新聞, SETNNews, ETtoday
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan