Selama tiga hari terakhir, sebanyak 12 orang lanjut usia (lansia) di delapan kota dan kabupaten di seluruh Taiwan dilaporkan meninggal dunia setelah menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Menanggapi lonjakan kasus COVID-19 lokal, otoritas Taiwan mulai memberikan vaksin AstraZeneca dalam skala besar sejak tanggal 15 Juni 2021.
Di antara 2,68 juta yang dijadwalkan menerima suntikan gelombang pertama ini adalah kelompok rentan seperti penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, pasien dialisis ginjal (gagal ginjal) dan lansia yang berusia di atas 75 tahun.
Namun, laporan mengenai penerima vaksin COVID-19 yang meninggal dunia setelah kembali ke rumah pasca divaksinasi kian deras mencuat ke publik.
Hingga hari Kamis (17/6/2021), departemen kesehatan di delapan kota dan kabupaten di Taiwan telah melaporkan 12 kematian mendadak setelah pasien menerima vaksin AstraZeneca.
Dari jumlah ini, data Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan menyebutkan termasuk 1 kasus di kota Taipei, 3 kasus di kota New Taipei, 1 kasus di Kabupaten Hsinchu, 1 kasus di Kota Hsinchu, 3 kasus di Taichung, 1 kasus di Kabupaten Changhua, 1 kasus di Kota Chiayi dan 1 kasus di Kaohsiung, laporan media TVBS News.
Apakah kematian ini adalah akibat langsung dari efek samping pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca? Hal ini masih belum dikonfirmasi, karena pihak berwenang masih akan melakukan penyelidikan atas kasus-kasus ini.
Sejak peluncuran vaksinasi publik pada bulan Juni 2021, Pusat Komando Epidemi Sentral Taiwan hanya secara resmi mengumumkan dua kematian setelah vaksinasi AstraZeneca. Satu berada di Kota Chiayi, sedangkan lokasi lainnya belum terungkap.
CECC Taiwan dikabarkan masih menyelidiki apakah kedua kematian ini adalah akibat dari reaksi negatif terhadap vaksin AstraZeneca.
Data statistik CECC Taiwan pada 16 Juni 2021 menunjukkan total 1,916 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin corona secara nasional.
Di antaranya, CECC Taiwan telah melaporkan 133 dugaan reaksi merugikan yang serius, termasuk dua kematian, delapan reaksi alergi parah dan 123 efek samping serius lainnya.
Usia 12 penerima vaksin COVID-19 yang dilaporkan meninggal berkisar antara 59 hingga 97 tahun, ungkap CECC Taiwan.
Dari penerima ini, enam orang diantaranya memiliki riwayat penyakit kronis jangka panjang, tiga memiliki penyakit Alzheimer dan riwayat kesehatan tiga pasien lainnya masih belum diketahui.
Sumber : TVBS NEWS, 三立LIVE新聞
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan