Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan telah melaporkan kasus influenza varian baru yakni jenis H1N2v pada seorang gadis berusia 5 tahun yang tinggal di wilayah bagian tengah Taiwan.
Pasien diketahui menderita penyakit ringan seperti demam, pilek dan batuk sehingga tidak memerlukan perawatan rawat inap di rumah sakit.
Menurut hasil penyelidikan pihak CDC Taiwan, infeksi flu varian baru ini berasal dari sebuah peternakan lokal.
H1N2 adalah virus influenza patogen rendah yang ditemukan pada babi. Virus ini jarang menyebar di antara orang-orang, tetapi kadang-kadang ada laporan tentang infeksi yang terjadi pada manusia.
Sebanyak 30 kasus influenza H1N2v yang dikonfirmasi di seluruh dunia dari tahun 2012 hingga 2021 tersebar di Amerika, dengan Amerika Serikat melaporkan kasus terbanyak, diikuti oleh Brasil.
Sebagian besar kasus H1N2v memiliki riwayat paparan babi atau telah terpapar lingkungan yang terkontaminasi wabah tersebut.
Ketika virus influenza yang biasanya bersirkulasi pada babi terdeteksi pada seseorang, itu disebut virus influenza varian dan diberi label ‘v’.
Virus influenza seperti H1N1(v) dan varian terkait lainnya bukanlah hal yang aneh pada babi dan dapat langsung ditularkan dari babi ke manusia dan dari manusia ke babi.
Ketika manusia berada di dekat babi hidup, seperti di lumbung dan pameran ternak di pameran peternakan lokal, pergerakan virus ini dapat terjadi bolak-balik antara manusia dan hewan.
Penyakit akibat infeksi H1N1(v) mirip dengan influenza musiman. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, penurunan energi, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
Sumber : 中視新聞, DaAi News Storage, TVBS NEWS, CTWANT
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan