Mengandung Ractopamine Berlebih, Sejumlah Daging Sapi Impor Tak Diizinkan Dijual di Taiwan

Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, daging sapi impor yang berasal dari Amerika Serikat yang mengandung kadar ractopamine berlebihan ditemukan selama pemeriksaan pihak pabean Taiwan, kata Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (8/6/2021).

Menurut undang-undang (UU) yang mengatur mengenai produk makanan impor, untuk produk daging sapi impor yang mengandung residu dilegalkan pada tahun 2012 lalu dengan batas maksimum 0,01 bagian per juta (ppm).

Akan tetapi sebanyak 1.179,8 kilogram (kg) daging sapi dari AS berlabel “Daging sapi beku tanpa tulang” mengandung zat residu dua kali lebih banyak dari batas keamanan pangan yang ditetapkan otoritas Taiwan, laporan CNANews.

Tak satu pun dari paket daging sapi impor asal Amerika Serikat itu memperoleh izin untuk dijual di Taiwan.

Sementara importir daging sapi tersebut yang berbasis di kota New Taipei akan menghadapi inspeksi untuk produk impor yang mereka pasok ke Taiwan, menurut pejabat FDA Taiwan.

Selain produk daging, pihak FDA Taiwan juga menemukan kadar kadmium yang berlebihan dalam alpukat impor dari Amerika Serikat yang dikirim ke supermarket Costco Taiwan.

Hal ini menandai untuk keenam kalinya dalam enam bulan terakhir paket impor buah-buahan dari AS memiliki kadar residue yang berlebihan, yang dinilai tak aman dikonsumsi konsumen.

Adapun sebanyak 2.970 kg Alpukat impor asal Amerika Serikat yang dipasok oleh pihak Index Fresh Inc., mengandung 0,07 miligram per kg logam karsinogenik, yang melebihi batas maksimum legal yakni sekitar 0,05 mg.

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, pihak Costco Taiwan mengatakan temuan itu mungkin merupakan hasil dari faktor lingkungan eksternal di tempat asal bahan pangan itu dibudidayakan.

Akan tetapi FDA Taiwan memperingatkan pengecer larangan impor alpukat AS mungkin diperlukan jika pelanggaran ini terus berlanjut.

Daftar terbaru dari 17 impor produk bermasalah juga termasuk teh hijau Vietnam, stroberi Jepang, buah blueberry dari AS dan sejumlah rempah-rempah yang berasal dari China dan India.

Sumber : 東森新聞 CH51, China Times, CNANews