Seorang dokter terkemuka di Taiwan meminta pemerintah Taiwan untuk membatalkan liburan Festival Perahu Naga setelah tersiar kabar tentang seorang pria Malaysia yang kembali ke kampung halamannya dinyatakan positif corona dan telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang.
Shih Jin-chung, seorang dokter kandungan di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTU) pada hari Sabtu (5/6/2021) menggunakan Facebook untuk memposting berita tentang seorang pria Malaysia yang dinyatakan positif COVID-19 dan telah menginfeksi ribuan orang setelah kembali ke kampung halamannya.
Pria itu merupakan seorang siswa yang telah kembali untuk menghadiri upacara pemakaman, menginfeksi 2.363 orang dengan virus corona dan menyebabkan sebanyak 29 orang di Taiwan meninggal akibat tertular COVID-19.
Shih mendesak warga masyarakat Taiwan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dia menyarankan orang-orang yang tinggal di kota memberi tahu kerabat yang lebih tua di kampung halaman mereka: “Saya telah memutuskan untuk tidak kembali menemui Anda karena saya ingin melindungi Anda dari wabah corona,” tulis Shih.
Dilansir UDNNews, sejauh ini kota Taipei dan New Taipei merupakan hotspot tempat kasus corona terbanyak di konfirmasi di wilayah Taiwan utara.
Shih mengungkapkan ketakutannya jika sejumlah besar warga masyarakat melakukan perjalanan dari utara ke selatan selama Festival Perahu Naga, yang dapat menyebabkan peningkatan kasus infeksi lokal COVID-19 di wilayah bagian selatan Taiwan.
Selain Malaysia, Shih mengatakan bahwa peristiwa superspreader serupa telah terjadi di Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan lonjakan kasus corona yang terlihat di negara-negara tersebut pada bulan Januari diyakini disebabkan oleh banyaknya orang yang bepergian selama liburan Natal.
Demikian juga, dia mengatakan bahwa Israel menderita wabah besar COVID-19 setelah liburan Paskah. Shih mengatakan peringatannya mungkin tidak didengar dan orang-orang di Taiwan mungkin merasakan tekanan dari orang tua mereka untuk kembali ke rumah meskipun ada peringatan epidemi pada level 3 yang berlaku secara nasional di Taiwan.
Oleh karena itu, Shih meminta pemerintah Taiwan untuk membatalkan liburan untuk membendung gelombang orang yang kembali ke kampung halaman selama akhir pekan.
Sebagai alternatif, dia mengatakan pemerintah setidaknya harus dengan jelas memperingatkan masyarakat untuk “tidak bepergian kecuali benar-benar diperlukan untuk perawatan medis atau kewajiban kerja.”
Sumber : TVBS NEWS, UDNNews, YahooNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan