Pemerintah Jepang dikabarkan siap menyumbangkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 asal AstraZeneca ke Taiwan segera pada hari ini, Jumat (4/6/2021).
Informasi ini dirilis sebuah laporan dari lembaga penyiaran publik Jepang, NHK pada hari Kamis (3/6/2021).
Menurut laporan itu, pemerintah Jepang pada prinsipnya telah setuju untuk memberikan kelebihan vaksin corona ke negara atau wilayah lain, mengutip pengumuman Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, selama pertemuan puncak vaksin pada hari Rabu (2/6/2021) yang mengatakan bahwa Tokyo akan menyumbangkan 30 juta dosis vaksin corona ke negara-negara berkembang.
Beberapa dari dosis vaksin ini akan dikirim ke Taiwan, mengingat lonjakan kasus infeksi lokal COVID-19 di negeri Formosa yang terus memanas sejak pertengahan Mei 2021, kata laporan itu.
Pihaknya seraya menambahkan bahwa otoritas Tokyo mengumumkannya bahwa pengiriman sumbangan vaksin corona itu paling cepat dilakukan pada hari Jumat (4/6/2021).
Vaksin AstraZeneca, yang akan dikirim ke Taiwan, adalah bagian dari stok yang tidak termasuk dalam program vaksinasi publik Jepang, kata laporan itu.
Ia menambahkan bahwa pemerintah Jepang akan lebih aktif dalam menyediakan vaksin ke negara-negara berkembang dan membantu negara-negara ini membangun transportasi vaksin COVID-19 di tengah pandemi wabah corona.
Sementara itu, laporan terpisah dari Sankei Shimbun Jepang mengatakan total 1,24 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang disediakan oleh pemerintah Jepang, dijadwalkan tiba di Taiwan pada hari Jumat, mengutip sumber yang dekat dengan pemerintah.
Sumber tersebut mengatakan Taiwan secara pribadi telah meminta bantuan Jepang untuk penyediaan vaksin corona dan pemerintah Jepang setuju, mengingat hal itu sebagai rasa terima kasih atas bantuan Taiwan ke Jepang pada tahun 2011 silam, ketika gempa yang cukup hebat melanda bagian timur laut Jepang, menurut laporan tersebut.
Pada saat itu Taiwan menyumbangkan 20 miliar yen dana bantuan ke Jepang segera setelah gempa itu menerjang dan memberikan 2 juta masker wajah medis ke Jepang pada bulan April 2020 lalu, beberapa bulan setelah pandemi COVID-19 memburuk secara global.
Menurut laporan media lain, Jepang, negara berpenduduk 125 juta jiwa, telah membeli 364 juta dosis vaksin dari Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Jumlah vaksin Pfizer dan Moderna saja sudah cukup untuk memvaksinasi semua warga negara Jepang yang berusia di atas 16 tahun, sehingga memberi Jepang kelonggaran untuk membagikan sebagian vaksin COVID-19 asal AstraZeneca yang mereka punya ke negara lain, menurut laporan tersebut.
Selama tiga minggu terakhir, infeksi COVID-19 domestik Taiwan telah melonjak menjadi lebih dari 8.500 kasus. Dimana jumlah kematian pasien COVID-19 yang dikonfirmasi di negara itu telah meningkat menjadi 166 orang, menurut data Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan pada hari Kamis (3/6/2021).
Pakar kesehatan menyalahkan penyebaran virus corona yang cepat pada tingkat vaksinasi yang rendah di Taiwan karena kegagalan pemerintah untuk mengamankan cukup vaksin COVID-19 dari luar negeri.
Sementara pejabat pemerintah dan beberapa politisi partai yang berkuasa di Taiwan menyalahkan penghalangan Beijing dalam upaya Taiwan untuk membeli vaksin Pfizer-BioNTech dari pabrik Jerman.
Partai-partai oposisi telah mengkritik administrasi yang mempolitisasi pembelian vaksin corona dengan menolak sejak dini untuk membeli vaksin Pfizer-BioNTech dari distributornya di kawasan, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group karena merupakan perusahaan China.
Laporan terkini dari media Apple Daily menyebutkan bahwa vaksin corona AstraZeneca yang disumbangkan dari pemerintah Jepang telah diberangkatkan dengan pesawat khusus pada pukul 11:45 pagi tadi dari bandara Narita, Jepang dan diperkirakan akan tiba di Taiwan pada pukul 2:40 siang ini.
Sumber : 蘋果新聞網, TVBS NEWS CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan