Sebuah pabrik percetakan yang terletak di kota New Taipei adalah salah satu dari dua pabrik di Taiwan dimana infeksi cluster COVID-19 dikonfirmasi.
Infeksi cluster corona ini melibatkan sejumlah pekerja migran asing yang bekerja di pabrik tersebut, laporan media lokal Taiwan pada hari Kamis (3/6/2021).
Pada konferensi pers sore hari Kamis, pejabat Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Lo Yi-chun mengkonfirmasi dua infeksi cluster yang melibatkan pekerja migran di pabrik-pabrik Taiwan.
Adapun infeksi cluster yang terbesar melibatkan 34 pekerja migran di pabrik King Yuan Electronics Corp. (KYEC) yang berada di Kotapraja Zhunan, Kabupaten Miaoli.
Sedangkan infeksi cluster yang lebih kecil dikonfirmasi di pabrik percetakan Topcolor Corp yang terletak di distrik Zhonghe, kota New Taipei.
Sejauh ini, 8 pekerja migran yang diidentifikasi sebagai warga negara Vietnam yang bekerja di pabrik percetakan Topcolor Corp telah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, laporan media UDNNews.
Dari 8 pekerja migran ini, 7 orang diantaranya telah ditempatkan di fasilitas karantina, sementara satu orang menjalani isolasi rumahan di asramanya, menurut Biro Urusan Tenaga Kerja (LAB) Taiwan.
Sedangkan sebanyak 41 pekerja asing lainnya di pabrik itu dinyatakan negatif virus corona, sementara delapan pekerja migran lainnya belum diuji corona.
Pekerja migran mengeluh kepada LAB Taiwan dengan mengatakan bahwa bahkan setelah delapan pekerja didiagnosis positif COVID-19, perusahaan meminta mereka kembali ke asrama yang sama dengan karyawan lain, yang menyebabkan kekhawatiran infeksi corona menyebar lebih lanjut, laporan media Liberty Times.
Pabrik tersebut telah menghentikan operasinya sejak saat itu. Pada konferensi pers pada hari yang sama, Walikota New Taipei, Hou Yu-ih mengatakan bahwa pekerja migran yang dites positif corona harus segera menjalani isolasi rumah dan jika perusahaan tidak dapat menyediakan perumahan yang layak, pemerintah kota New Taipei dapat membantu memindahkan mereka ke pusat karantina.
Hou menekankan bahwa jika sebuah perusahaan gagal mengikuti prosedur pencegahan epidemi yang berlaku di Taiwan maka perusahaan tersebut dapat menghadapi denda yang berkisar antara NT$ 60.000 sampai dengan NT$ 300.000 dan pencabutan izin operasi mereka untuk mempekerjakan pekerja migran.
Sumber : TVBS NEWS, 民視新聞網 Formosa TV News network, UDNNews, Liberty Times
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan