Program “2+I” yang merupakan kerja sama pendidikan kejuruan lanjutan khusus internasional kerja sama antara Taiwan dan Indonesia yang angkatan pertama dimulai pada bulan Maret 2019 lalu, terdapat 4 universitas yaitu Cheng Shiu University, Hsing Wu University, Minghsin University dan Chien Hsin University of Science and Technology mengikut program pendidikan selama 3 tahun dan diperkirakan pelajar yang mengambil program ini akan lulus pada bulan Februari 2022 mendatang.
Kepala Departemen Teknik Kejuruan – Kementerian Pendidikan, Hsieh Li-chun dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (1/6/2021) menyampaikan, untuk angkatan pertama ini tidak mengharuskan universitas mengadakan kelas pendidikan bahasa Mandarin.
Akan tetapi ternyata tiap-tiap kampus tidak saja mengatur pelajaran bahasa Mandarin bahkan memasukkannya dalam Sistem Kredit Semester (SKS) serta memberikan kelas bimbingan agar para siswa semakin tertarik untuk mempelajarinya.
Hsieh Li-chun mengatakan,“kelas khusus ini diajarkan dalam bahasa Inggris, dan bisa belajar bahasa Mandarin tentu menjadi nilai plus, yang pertama: melanjutkan pendidikan di Taiwan, mereka bisa beradaptasi dengan kehidupan di Taiwan, juga akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang budaya Taiwan dan lebih terintegrasi lingkungan tempat belajarnya ini.”
Dengan menggunakan bahasa Mandarin seorang pelajar bernama Ding Zhong-wen yang mengambil program teknik mesin mengatakan, saat pertama datang ke Taiwan, ia hanya bisa bahasa Mandarin yang paling mendasar saja.
Namun sekarang sudah dapat menggunakan bahasa Mandarin dalam kehidupan sehari-hari, juga dapat menggunakan dalam praktek wawancara dengan pabrik, bahkan sebelumnya sempat lulus dalam tes kemahiran bahasa Mandarin tingkat dasar, sekarang ini tengah mempersiapkan diri mengikuti tes kemahiran tingkat menengah.
Hsieh Li-chun mengemukakan, tidaklah mudah untuk mempelajari bahasa Mandarin bagi pelajar dari Indonesia, untuk itu mereka harus lebih tekun dan membutuhkan waktu yang lebih banyak.
Kementerian Pendidikan Taiwan kabarnya juga akan memasukkan pelajaran bahasa Mandarin dalam perhitungan SKS program pendidikan lanjutan khusus “2+I” angkatan kedua dengan Indonesia.
Pihaknya juga meminta memasukkan 10 jam pelajaran bahasa Mandarin per minggu pada semester pertama ditambah dengan 5 jam kelas bimbingan usai pelajaran, sehingga setiap minggu ada 15 jam kelas bahasa Mandarin agar dapat melengkapi ketrampilan dari pelajar.
Sumber : CSU, Rti
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan