Vietnam telah mendeteksi varian Virus Corona COVID-19 yang tampaknya merupakan kombinasi dari varian India dan Inggris dan dapat menyebar dengan cepat melalui udara, menurut para pejabat setempat.
Dilansir BBC, Minggu (30/5/2021) Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long menggambarkan varian baru COVID-19 itu “sangat berbahaya”.
Virus bermutasi sepanjang waktu dan sebagian besar varian tidak berurutan – tetapi beberapa dapat membuat virus lebih menular.
Sejak COVID-19 pertama kali menyebar luas di dunia pada Januari 2020, ribuan mutasi telah terdeteksi.
“Vietnam telah menemukan varian baru COVID-19 baru yang menggabungkan karakteristik dari dua varian yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris,” kata Nguyen dalam pertemuan pemerintah, menurut kantor berita Reuters.
Nguyen mengatakan varian hybrid baru ini lebih dapat ditularkan daripada versi yang dikenal sebelumnya, terutama di udara.
Dikatakannya juga bahwa varian COVID-19 itu ditemukan pada seorang pasien yang menjalani tes, menurut laporan surat kabar online VnExpress.
Surat kabar itu juga menyebut, bahwa kode genetik virus akan segera tersedia.
Varian COVID-19 yang pertama kali diidentifikasi di India Oktober pada 2020 lalu – B.1.617.2 – lebih menular daripada varian yang ditemukan di Inggris – B.1.1.7 – menurut para ahli.
Penelitian menunjukkan bahwa vaksin COVID-19, seperti Pfizer dan AstraZeneca, sangat efektif melawan varian India setelah dua dosis, tetapi perlindungan dari satu dosis tampaknya kurang cukup.
Namun, tidak ada bukti bahwa mutasi COVID-19 menyebabkan penyakit yang jauh lebih serius bagi sebagian besar orang.
Seperti versi aslinya, risiko tetap tertinggi untuk orang yang sudah tua atau memiliki kondisi kesehatan mendasar yang signifikan.
Tetapi virus yang lebih menular dan sama berbahayanya bisa menyebabkan lebih banyak kematian pada populasi yang tidak divaksinasi.
Vietnam telah melihat lonjakan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Negara tersebut juga telah mencatat lebih dari 6.700 kasus Virus Corona sejak awal pandemi. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya telah tercatat sejak akhir April 2021 ini.
Vietnam juga mencatat 47 kematian terkait COVID-19, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Sumber : FRANCE 24 English, BBC, Reuters, VnExpress
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!