Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan mengatakan bahwa tidak ada rencana segera untuk memberlakukan full lockdown atau penguncian penuh di Taiwan, meskipun beberapa kota dan kabupaten telah melakukan latihan terkomputerisasi untuk mempersiapkan kemungkinan seperti itu, ungkap pihak CECC Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Minggu (30/5/2021)
Di bawah peringatan level 3 nasional saat ini, tingkat infeksi COVID-19 telah melambat, kata Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan, Chen Shih-chung, yang juga menjabat sebagai ketua CECC.
Hal ini menunjukkan bahwa protokol pencegahan penyakit level 3, termasuk wajib memakai masker dan membatasi pertemuan di dalam dan di luar ruangan, berfungsi dengan baik, kata Chen.
Sementara latihan persiapan penguncian penuh terkomputerisasi pemerintah daerah patut dipuji, lebih penting bahwa orang-orang secara ketat mematuhi peraturan siaga epidemi pada level 3 yang berlaku pada saat ini, kata Chen.
Chen mengingatkan, walau bagaimanapun orang-orang tidak boleh lengah, karena terlalu dini untuk menentukan apakah wabah COVID-19 saat ini akan mereda.
Mengenai pertanyaan apakah Taiwan harus mempercepat peluncuran vaksinnya tanpa adanya full lockdown, Chen mengatakan tidak praktis mengandalkan vaksinasi untuk menyingkirkan COVID-19 untuk selamanya.
Langkah-langkah pengendalian penyakit “dapat dianggap berhasil jika mereka mencegah penularan besar-besaran,” kata Chen.
Ia menekankan pentingnya setiap orang mengikuti pedoman perlindungan diri dari paparan wabah corona dengan menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
Pada hari itu, Walikota Taipei, Ko Wen-je mengatakan bahwa sementara mengurangi kontak fisik antara orang-orang tetap menjadi prioritas dalam jangka pendek, kunci untuk mengendalikan penyakit ini adalah mencari cara untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang sesegera mungkin.
Pada konferensi pers, Ko mengatakan tidak perlu diberlakukan full lockdown pada tahap ini, karena jumlah kasus COVID-19 domestik yang dikonfirmasi di Taiwan mulai turun karena warga masyarakat Taiwan secara sukarela tinggal di rumah dan mengikuti langkah-langkah pencegahan penyebaran epidemi yang diterapkan oleh pemerintah Taiwan selama dua minggu terakhir.
Meski demikian, pemerintah Kota Taipei, walau bagaimanapun, berencana untuk segera memperkenalkan persyaratan baru bagi semua anggota rumah tangga untuk dites COVID-19 jika satu orang terinfeksi wabah tersebut, kata Ko.
Ko menambahkan bahwa baru-baru ini ada peningkatan jumlah infeksi cluster di kalangan anggota keluarga di kota Taipei, oleh sebab itu pemerintah harus mempersiapkan langkah siaga untuk menekan penyebaran wabah corona di tingkat masyarakat.
Sumber : 東森新聞 CH51, YahooNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan