Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan mengumumkan bahwa gelombang pertama vaksin COVID-19 Moderna akan tiba pada sore ini, Jumat (28/5/2021).
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) Taiwan sekaligus kepala CECC Taiwan, Chen Shih-chung dalam konferensi pers tadi malam, Kamis (27/5/2021) mengkonfirmasi laporan media lokal bahwa pengiriman 150.000 dosis vaksin COVID-19 dari Moderna dijadwalkan tiba di Taiwan pada pukul 3:50 sore hari Jumat.
Vaksin tersebut akan segera dikirim ke pusat logistic untuk pemeriksaan dengan harapan pemeriksaan selesai dalam jangka waktu dua minggu. Personel lini depan seperti tenaga medis akan mendapatkan prioritas untuk vaksin Moderna gelombang pertama.
Menurut siaran pers CECC, vaksin ini dikemas dalam bentuk multi dosis (10 dosis per vial). Dapat disimpan hingga enam bulan jika berada dalam suhu -20 derajat Celcius dan dua dosis direkomendasikan untuk setiap penerima untuk efektivitas maksimum, dengan interval antara pengambilan tidak lebih dari 28 hari.
Menurut laporan media lokal, sebuah pesawat China Airlines yang membawa vaksin tersebut telah lepas landas dari Luksemburg pada pukul 6 sore pada hari Kamis waktu Taipei. Setelah singgah di Dubai, ia akan mengirimkan dua unit pengatur suhu ke Bandara Internasional Taiwan Taoyuan pada Jumat sore.
Sebelumnya pada tanggal 19 Mei 2021 lalu, ketika Taiwan menerima 400.000 dosis AstraZeneca COVID-19, Taiwan juga menerima sejumlah sampel dosis vaksin virus corona yang dibuat oleh Moderna.
Dalam konferensi pers malam itu, Wu Shou-mei, direktur jenderal di Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Taiwan mengatakan bahwa otoritas Taiwan telah menerima 20 botol sampel vaksin Moderna, dengan masing-masing botol berisi 10 dosis, setara dengan 200 dosis vaksin COVID-19.
Wu mengatakan pemeriksaan dan penyegelan kembali kemasan vaksin biasanya memakan waktu 40 hari, namun karena pandemi, prosesnya akan dipersingkat menjadi 14 hari. Dia menunjukkan bahwa AstraZeneca adalah vaksin vektor adenovirus, sedangkan Moderna sangat berbeda dalam hal vaksin mRNA.
Oleh karena itu, FDA Taiwan perlu memiliki sampel produk sebelumnya untuk menyiapkan prosedur operasi standar untuk menanganinya, kata Wu.
Pada bulan Februari, Chen Shih-chung menyatakan bahwa Taiwan telah membeli 5,05 juta dosis vaksin Moderna. Saat itu, Chen mengatakan bahwa vaksin Moderna diharapkan tiba secara bertahap pada bulan Mei dan Juni 2021.
Chen mengatakan perusahaan awalnya setuju untuk menjual 5 juta dosis ke Taiwan, tetapi CECC dapat menegosiasikan 50.000 dosis tambahan. Pada tanggal 5 Mei 2021, diumumkan bahwa FDA telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Moderna pada tanggal 22 April 2021.
Menurut Chen, vaksin tersebut akan disimpan di freezer khusus di 22 kabupaten dan kota di negeri Formosa. Dijelaskan pula, semua dinas kesehatan setempat mampu mempertahankan vaksin dalam bentuk beku pada suhu minus 20 derajat celcius.
Dia mengatakan bahwa setelah pencairan, vaksin dapat disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat selama sekitar 30 hari, yang membuatnya lebih mudah disimpan daripada vaksin Pfizer. Juru Bicara CECC Taiwan, Chuang Jen-hsiang menunjukkan bahwa vaksin Moderna memiliki tingkat kemanjuran 94,1 persen, sangat dekat dengan Pfizer yang diklaim 95 persen ampuh melawan infeksi COVID-19.
Sumber : 中央社生活組, 自由時報電子報, HehoNews, CT WANT News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan