Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya kini merawat 39 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI yang positif COVID-19. Data terakhir, jumlah TKI yang masuk ke Jatim mencapai 10.649 orang.
Kepala Pelaksana Relawan RSLI, Radian Jadid mengatakan, dari 10.649 TKI yang masuk ke Jatim, ada 101 TKI positif COVID-19 yang dirawat di RSLI. Lalu, 62 TKI telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit.
“Saat ini ada 39 orang yang masih menjalani perawatan di RSLI,” kata Jadid saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (27/5/2021).
Jadid menambahkan, sebelum TKI kembali ke daerahnya masing-masing, mereka lebih dulu menjalani karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Jika hasil swab-nya positif COVID-19, mereka dibawa ke RSLI.
Jika hasil swab-nya negatif, mereka hanya dua hari di Asrama Haji lalu dipulangkan atau dijemput pemkab setempat. Namun, mereka akan melanjutkan isolasi di kabupaten setempat selama tiga hari.
Di kesempatan yang sama, Jadid mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh.
Sebelumnya, dua TKI yang berasal dari Jember dan Madura yang terkonfirmasi COVID-19 varian B.117 asal United Kingdom dan B.1351 dari Afrika Selatan dinyatakan sembuh, usai menjalani perawatan khusus di RSLI.
Penanggungjawab RSLI, Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan, dua TKI itu ditangani dengan baik serta di monitor dengan ketat.
Salah satu pasien perempuan yang terkonfirmasi B117 dengan gejala ringan tanpa komorbid atau penyakit bawaan, sempat menjalani 14 hari perawatan. Dia dinyatakan sembuh setelah menjalani swab tes PCR dua kali dengan hasil negatif dan kondisi klinisnya terpantau terus membaik.
Sedangkan pasien laki-laki yang terkonfirmasi B1351, yang masuk tanpa gejala namun disertai komorbid, dinyatakan sembuh setelah menjalani 18 hari perawatan, dan hasil swab tes PCR menunjukkan negatif dua kali.
“Alhamdulillah, dengan kerja keras para nakes dan relawan serta doa dari semua pihak, RSLI berhasil menangani dan menyembuhkan pasien COVID-19 dengan varian baru,” ucap Nalendra.
Nalendra mengimbau masyarakat Jatim tak perlu panik dalam menghadapi varian baru COVID-19. Intinya, masyarakat harus patuh terhadap protokol kesehatan, supaya tak terjangkit varian baru maupun yang telah ada di Indonesia.
“Kami telah menangani pasien COVID-19 varian baru dengan baik, dan telah dinyatakan sembuh. Masyarakat khususnya di Jawa Timur tidak perlu terlalu panik dalam menyikapi adanya varian baru COVID-19. Yang penting tetap menjalankan protokol kesehatan 5 M dengan baik, menjaga dan meningkatkan imunitas serta segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila ada gejala COVID-19,” pesannya.
Sumber : Detik
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’