Vaksin Corona Dijual Secara Ilegal di Filipina Lewat Medsos

Pemerintah Filipina mendapatkan laporan adanya aktivitas penjualan vaksin COVID-19 di media sosial. Hal itu ditegaskan merupakan tindakan ilegal mengingat pemberian vaksin untuk warga tidak dipungut biaya alias gratis.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (23/5/2021), pemerintah Filipina saat ini sedang menyelidiki laporan yang mana sejumlah pihak secara ilegal menjual suntikan COVID-19 atau jatah vaksin mereka untuk keuntungan finansial.

“Penegak hukum mengetahui aktivitas ilegal tersebut melalui unggahan media sosial di mana penjual menawarkan slot vaksin seharga 15.000 peso (Rp 4,5 juta),” kata kepala polisi Filipina Guillermo Eleazar dalam sebuah pernyataan.

“Penjualan vaksin COVID-19 yang telah diberikan otorisasi penggunaan darurat adalah ilegal,” lanjut Eleazar saat dia memerintahkan polisi untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka yang berada di balik penipuan tersebut.

Filipina, yang telah mencatat lebih dari 1 juta kasus infeksi virus corona dan hampir 20.000 kematian, telah menyetujui penggunaan darurat tujuh merek vaksin COVID-19, termasuk Sinovac dan Pfizer-BioNTech.

“Mereka yang terlibat dalam penjualan tidak sah vaksin anti-COVID, kami meminta Anda untuk menghentikan apa yang Anda lakukan,” kata satuan tugas penanganan virus corona pemerintah dalam sebuah pernyataan. “Upaya hukum akan segera menangkap kalian”

Menurut data Departemen Kesehatan Filipina, sejak memulai program inokulasi pada 1 Maret lalu, lebih dari 2,5 juta orang sejauh ini telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Sementara, ada lebih dari 780.000 orang yang sudah menerima dua dosis vaksin.

Filipina memprioritaskan para tenaga kesehatan, lansia dan orang-orang dengan kondisi medis dalam kampanye vaksinasi yang menargetkan untuk menginokulasi 50 hingga 70 juta dari 110 juta penduduknya tahun ini.

Sumber : ABS-CBN News, Reuters, ANC 24/7

Loading

You cannot copy content of this page