Warga dibantu anggota TNI serta Polri melakukan pembersihan puing bangunan yang rusak akibat guncangan gempa di Blitar, Jawa Timur.
Perobohan rumah yang rusak juga dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban akibat tertimpa bangunan.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, terdapat sebanyak 113 bangunan yang terdampak gempa.
Selain rumah warga, bangunan mushala dan puskesmas juga mengalami rusak ringan pasca gempa yang terjadi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung rumah warga di Kabupaten Blitar yang rusak akibat gempa.
Dalam kunjunganya, Gubernur Jawa Timur memberikan sejumlah bantuan bahan pokok kepada warga terdampak.
Khofifah Indar Parawansa juga meminta pemerintah daerah segera melakukan pendataan jumlah rumah yang terdampak gempa.
Nantinya rumah warga yang mengalami kerusakan sedang akan diajukan permohonan bantuan dana perbaikan kepada BNPB.
Sementara itu, belasan rumah di Lumajang, Jawa Timur, rusak akibat diguncang gempa.
Tidak ada korban jiwa akibat gempa kali ini.
Berdasarkan data tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Lumajang, ada 19 rumah yang rusak ringan hingga sedang akibat terdampak gempa.
Gempa kali ini menurut warga lebih parah dari gempa sebelumnya, Maret lalu. Menurut laporan BMKG Indonesia, gempa bermagnitudo 5,9 SR mengguncang Blitar pada hari Sabtu (22/5/2021).
Sumber : KOMPASTV, CNN Indonesia
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’