Wajib Tahu! Pasien yang Dirawat Meninggal Namun Tetap Ajukan Permintaan Pekerja Migran, Dapat Didenda Hingga NT$ 1,5 Juta

Baru-baru ini terjadi kasus dimana majikan atau agensi perantara masih menyerahkan dokumen pengajuan pekerja migran ke Kementerian Tenaga Kerja (MOL) Taiwan setelah kematian seorang pasien.

Chen Xinyu selaku Direktur Biro Tenaga Kerja Kota Taipei, mengingatkan bahwa majikan harus segera memberi tahu agensi yang ditunjuk setelah kematian pasien yang dirawat. Jangan memasukkan dokumen lagi untuk diproses atau akan terlibat dalam kasus pemberian informasi palsu dalam melamar pekerja migran asing.

Menurut Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan yang berlaku di Taiwan, denda minimum yang dikenakan adalah sebesar NT$ 300.000 dan maksimum sebesar NT$ 1,5 juta.

Biro Tenaga Kerja Kota Taipei menyatakan bahwa majikan awalnya memiliki kualifikasi untuk mempekerjakan pekerja migran, tetapi akan dihapuskan karena kematian pasien yang menerima perawatan, sehingga majikan tidak dapat mengajukan permohonan perekrutan migran atau izin kerja ke Kementerian Tenaga Kerja.

Menurut Pasal 5, Paragraf 2, Paragraf 5 dalam “Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan”, majikan menangani permohonan izin, rekrutmen, pengenalan atau manajemen bagi orang asing, dan jika mereka memberikan informasi palsu atau pemeriksaan kesehatan, maka berdasarkan pada Pasal 65 dari hukum yang sama Butir 1 menetapkan bahwa denda minimum adalah NT$ 300.000 dan maksimum sebesar NT$ 1,5 juta.

Menurut data statistik dari Biro Tenaga Kerja Kota Taipei dalam tiga tahun terakhir, majikan yang melanggar Pasal 5, Paragraf 2, Paragraf 5 UU Dinas Ketenagakerjaan, berjumlah sebanyak 5 kasus, dengan total denda NT$ 1,5 juta.

Adapun agensi perantara yang melanggar Pasal 40 UU Layanan Ketenagakerjaan Pasal 1 Butir 8 ada sebanyak total 11 kasus, dan jumlah total denda mencapai NTD 3,3 juta.

Chen Xinyu mengatakan bahwa jika perusahaan agensi perantara gagal melakukan tugasnya dengan baik saat menangani layanan ketenagakerjaan, menyebabkan majikan melanggar undang-undang dan peraturan dan merusak hak tenaga kerja, mereka akan didenda minimal NT$ 60.000  dan maksimal NT$ 300.000.

Apabila ditunjuk untuk mengajukan izin, perekrutan, pengenalan atau masalah manajemen untuk pekerja asing, namun memberikan informasi palsu atau pemeriksaan kesehatan, denda yang dikenakan bias mencapai NT$ 300.000 hingga NT$ 1,5 juta.

Chen Xinyu menekankan bahwa agensi perantara yang menangani layanan ketenagakerjaan migran harus membantu majikan dalam memverifikasi dokumen yang sah dan otentik, dan mengisi formulir yang relevan sesuai dengan peraturan.

Mereka juga memiliki kewajiban untuk memverifikasi apakah informasi yang diberikan sesuai dengan situasi yang sebenarnya, sehingga dapat menghindari kedua belah pihak dikenakan denda yang besar.

Sumber : NOWNews