Karyawan Rumah Sakit Umum Angkatan Bersenjata Kaohsiung didiagnosis positif terinfeksi COVID-19 tadi malam, Senin (17/5/2021). Hal ini mendorong Walikota Kaohsiung, Chen Chi-mai untuk memerintahkan semua staf dan pasien untuk dievakuasi dan dikarantina.
Departemen Kesehatan Pemerintah Kota Kaohsiung mengatakan 55 karyawan dan 39 pasien rumah sakit telah diperintahkan untuk menjalani tes virus corona dan dikirim ke pusat karantina, laporan CNANews.
Dilaporkan bahwa seorang karyawan RS tersebut pada tanggal 8 Mei 2021 lalu berpartisipasi dalam kegiatan di distrik Wanhua, kota Taipei yang kini menjadi pusat penularan wabah COVID-19 secara lokal. Ia diketahui jatuh sakit pada tanggal 10 Mei 2021.
Departemen kesehatan setempat mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa seorang anggota staf administrasi rumah sakit berjenis kelamin pria berusia 60-an tahun telah dites positif terkena virus corona.
Pasien diketahui melakukan perjalanan ke Wanhua pada tanggal 8 Mei dan naik kereta Taiwan High-Speed Rail (THSR) untuk kembali ke Kaohsiung pada tanggal yang sama.
Di Stasiun Xin Zuoying, dia kemudian pindah ke kereta Ekspres Terbatas Tze-Chiang ke Stasiun Kereta Api Fengshan, lalu pulang dengan mengendarai skuter. Pria itu dilaporkan tidak keluar dari rumahnya pada tanggal 9 Mei dan pada tanggal 10 Mei mulai mengalami sakit tenggorokan.
Dia memeriksakan diri ke klinik terdekat pada tanggal 13 Mei dan kembali ke rumah. Dia mengklaim bahwa dia tinggal di rumah dari tanggal 15 hingga 16 Mei.
Karena kondisi sakit tenggorokannya kian kronis, dia pergi ke rumah sakit untuk mencari pertolongan medis pada tanggal 17 Mei dan didiagnosis positif COVID-19 pada hari itu. Karena perjalanannya baru-baru ini ke Wanhua, Rumah Sakit Umum Angkatan Bersenjata Kaohsiung diberi tahu tentang positifnya hasil tes staf RS tersebut.
Dia ditemukan memiliki nilai Ct 21 dan telah ditempatkan di bangsal isolasi rumah sakit.Berdasarkan penyelidikan epidemiologi, pria itu pergi bekerja setiap hari sejak timbulnya gejala terpapar corona pada tanggal 10 Mei 2021 lalu.
Saat bekerja, pria tersebut mengunjungi beberapa lantai rumah sakit dan berisiko tinggi menularkan COVID-19 ke pasien serta staf lain di RS tersebut.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kaohsiung memerintahkan evakuasi rumah sakit dan memanggil tiga ahli pengendalian infeksi untuk membentuk satuan tugas demi melakukan upaya pencegahan epidemi, seperti perluasan penyelidikan, pengujian, evakuasi dan desinfeksi.
Sebanyak 55 karyawan dipanggil pada Senin malam untuk diuji dan dipindahkan ke fasilitas karantina, 39 pasien juga telah diuji COVID-19 dan kemudian dikirim ke bangsal isolasi bertekanan negatif di rumah sakit lain.
Setelah rumah sakit dikosongkan, desinfeksi penuh dilakukan dalam upaya memutus rantai infeksi di fasilitas secepat mungkin. Chen memerintahkan evakuasi diselesaikan sebelum fajar dan status infeksi petugas medis diklarifikasi secepatnya.
Anggota staf RS tersebut akan diuji dua kali setelah karantina mereka berakhir pada tanggal 29 Mei 2021, sebelum mereka diizinkan kembali bekerja. Pihak RS diperkirakan tidak akan melanjutkan operasi dan pelayanan di rumah sakit tersebut paling cepat hingga awal Juni 2021.
Adapun 43 kontraktor luar dan anggota keluarga pasien lainnya telah diidentifikasi sebagai kontak dan juga akan menjalani pengujian COVID-19 untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 yang lebih luas.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, CTITV NEWS, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan