India dilanda Topan Tauktae yang menewaskan 12 orang dan mengakibatkan kerusakan parah di negara bagian pesisir Kerala, Karnataka, Goa, dan Maharasthra. Diperkirakan masuk ke Gujarat pada Senin malam waktu setempat (17/5/2021).
Otoritas India telah memindahkan hampir 150.000 orang dari rumah mereka di Gujarat ke tempat lebih aman. Lalu, menututp pelabuhan dan bandara.
“Ini akan menjadi topan yang paling parah melanda Gujarat setidaknya dalam 20 tahun. Bisa dibandingkan dengan topan pada 1998 yang melanda Kandla dan menimbulkan kerusakan parah,” kata Menteri Pendapatan Negara, Pankaj Kumar.
Pada 1998, terjadi topan yang menewaskan setidaknya 4.000 orang dan mengakibatkan kerusakan dengan kerugian bernilai ratusan juta dollar.
Hantaman topan terbaru, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Senin (17/5/2021), akan menambah tekanan kepada pemerintah daerah yang telah kewalahan menangani bencana Covid-19 di India yang tertinggi kedua di dunia.
“Topan ini merupakan pukulan ganda yang mengerikan bagi jutaan orang di India, yang banyak keluarga telah terinfeksi dan meninggal karena Covid-19. Banyak keluarga yang hampir tidak bisa bertahan,” kata Udaya Regmi dari Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah.
Pada Senin (17/5/2021), India melaporkan 281.385 kasus infeksi baru virus corona dalam 24 jam terakhir. Otoritas Gujarat dan Mumbai menghentikan program vaksinasi mereka pada Senin itu karena topan Tauktae tersebut.
Regmi mengatakan potensi dampak dari “badai monster” itu mengerikan. Tim Palang Merah India bekerja dengan pihak berwenang dan membantu evakuasi. Departemen Meteorologi India (IMD) meningkatkan status badai yang terbentuk di Laut Arab, dari “sangat parah” menjadi “parah ekstrem”.
Topan Tauktae diketahui memiliki kecepatan hembusan hingga 130 mph (210 kmh), membuatnya setara dengan badai kategori 3 atau 1 tingkat di bawah kategori topan super IMD.
Pusat keuangan, Mumbai, dilanda hujan lebat dan angin kencang saat topan Tauktae menuju utara, memaksa pihak berwenang untuk menghentikan operasi di bandara kota dan menutup beberapa jalan utama karena banjir.
Sistem kereta kota Mumbai, salah satu yang tersibuk di dunia, juga terkena dampak banjirnya rel. Seorang saksi mata Reuters melihat pohon tumbang dan mobil, serta bus yang terjebak di jalanan kota yang banjir.
Dua tongkang dengan lebih dari 400 orang di dalamnya terapung-apung di dekat garis pantai Mumbai dan kapal dikirim untuk memberikan bantuan.
Selain 12 kematian yang dilaporkan di Maharashtra, Goa dan Karnataka, 28 kapal penangkap ikan hilang, kata seorang pejabat penjaga pantai.
Otoritas berwenang juga mencemaskan tentang spesies singa Asia Gujarat, yang terancam punah dan hanya ditemukan di wilayah Saurashtra, lokasi yang diperkirakan mengalami dampak kerusakan topan paling parah. Ada sekitar 40 singa di beberapa tempat di pesisir Saurashtra.
“Kami sedang memantau mereka. Beberapa singa telah pindah ke tempat yang lebih tinggi. Kami terus berharap dan berdoa singa-singa itu akan selamat,” kata Shyamal Tikadar, kepala pelestarian hutan di Gujarat.
Kepala Menteri Gujarat, Vijay Rupani, mengatakan bahwa pihaknya mengambil semua tindakan yang memungkin untuk mengatasi badai itu.
“Ini adalah keadaan khusus. Pemerintah sedang sibuk dengan tantangan Covid-19 dan sekarang bersiap menghadapi dampak topan,” kata Rupani.
Sumber : Global News, The Guardian, NDTV
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!