Walikota Taipei: TKI Kaburan Serahkan Diri di Tengah Pandemi, Jamin Tak Akan Dideportasi!

Menanggapi peningkatan kasus infeksi lokal COVID-19 di negeri Formosa, Walikota Taipei, Ko Wen-Je dalam konferensi pers yang digelar pada hari Jumat (14/5/2021) mengumumkan empat pusat pengujian cepat wabah corona akan didirikan di kota Taipei.

Ia juga menekankan bahwa pekerja migran kaburan atau yang tidak berdokumen tidak perlu khawatir mereka tidak akan dideportasi jika menyerahkan diri dan hendak melakukan tes COVID-19.

Pasca konfirmasi lonjakan kasus COVID-19 yang diumumkan oleh Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, otoritas pemerintah Taipei segera mengambil langkah siaga.

Walikota Taipei mengumumkan di Facebook bahwa dua pasien di rumah sakit cabang heping di kota Taipei juga telah diuji positif terpapar virus corona.

Selama konferensi pers pada Jumat pagi, Ko mengatakan mungkin ada kasus lain yang tidak terdeteksi di Wanhua, Taipei.

Oleh karena itu, stasiun skrining cepat telah didirikan di rumah sakit cabang Zhongxing dan Heping di kota Taipei serta beberapa daerah lainnya.

Mereka yang harus memonitor diri untuk gejala COVID-19 yang dialami dan mempertimbangkan pengujian cepat termasuk orang-orang yang telah berkunjung ke Wanhua sejak tanggal 15 April 2021, terutama staf dan pelanggan di kedai teh di Wanhua, yang kini menjadi sumber penularan kasus infeksi lokal dapat mengunjungi lokasi skrining cepat wabah corona yang tersedia di Taipei.

Ko juga mengimbau bagi siapa saja yang mengalami demam atau gejala gangguan pernapasan untuk segera mencari penanganan medis demi menekan penyebaran wabah COVID-19 di Taiwan.

Ko menekankan bahwa dia telah mengeluarkan kebijakan amnesti bagi pekerja migran ilegal yang ingin mengajukan permohonan perawatan atau ingin melakukan pengujian COVID-19.

Walikota Taipei berjanji bahwa para pekerja migran kaburan tersebut tidak akan dideportasi jika ingin mencari pengobatan atau hendak melakukan tes COVID-19.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pekerja sosial akan membantu dalam skrining orang-orang tunawisma, pasangan asing dan orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi terpapar wabah corona.

Untuk menghindari kesenjangan dalam penyaringan populasi umum, menteri kesehatan dan kesejahteraan Taiwan sekaligus ketua CECC Taiwan, Chen Shih-Chung mengatakan bahwa pekerja migran kaburan atau yang tidak berdokumen tidak akan menghadapi dakwaan hukum atau dideportasi karena melanggar aturan imigrasi di Taiwan jika hendak melakukan tes uji corona atau mencari bantuan medis.

Selain pengujian PCR, stasiun skrining cepat akan memberikan tes antigen yang cepat yang mampu menghasilkan hasil dalam kurun waktu 15 menit, sedangkan tes PCR akan memakan waktu satu hingga dua hari untuk menghasilkan hasil tes COVID-19, menurut Ko.

Dia mengatakan orang-orang yang memiliki gejala saluran pernapasan atas dan yang berpikir mereka tertular wabah virus corona dapat melakukan tes COVID-19 di sejumlah stasiun skrining cepat yang telah dibuka untuk umum.

Sumber : 中時新聞網, CTWANT, Apple Daily

Loading

You cannot copy content of this page