Sebanyak 46 warga negara asing asal China kembali tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 6 Mei 2021. Dua hari sebelumnya, Selasa, 4 Mei 2021, sebanyak 85 orang WN China juga tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat carteran.
Kedatangan puluhan warga negara China masuk ke Indonesia dalam beberapa hari ini menjadi ironi di tengah penerapan larangan mudik bagi masyarakat demi mencegah tingginya penularan virus Corona.
Puluhan warga asing asal China itu masuk ke Tanah Air melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu. Ada 47 orang penumpang pesawat Xianmen Air 855 dari Fuzhou yang turun di Bandara Soetta, 46 diantaranya adalah WN China sedangkan 1 orang adalah WNI.
Setibanya di bandara, puluhan WN asing itu nampak berbaris dengan berjarak dan wajib mengikuti beberapa prosedur, seperti mengisi dokumen health alert card, pemeriksaan suhu tubuh, menunjukkan dokumen kesehatan tes swab PCR dengan hasil negatif dari negara asal dan wajib mengikuti karantina selama 5 hari ke depan.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 13 Satgas Penanganan COVID-19 Tentang Perjalanan Orang dari Luar Negeri baik WNA maupun WNI wajib menjalani karantina selama 5 hari untuk pengendalian COVID-19.
Dalam edaran tersebut ada pengecualian bagi WNA yang tiba di Indonesia sesuai Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 8 Tahun 2021, bagi WNA diperbolehkan masuk Indonesia hanya yang memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) atau kartu izin tinggal tetap (KITAP) dan izin khusus tertulis dari kementerian/lembaga diplomatik.
Setelah melengkapi seluruh prosedur dan screening COVID-19, puluhan WNA China yang baru tiba ini langsung diarahkan menuju sejumlah hotel yang ditunjuk untuk melaksanakan karantina selama 5 hari.
Seperti diketahui, pada Kamis 6 Mei 2021 ada 26 penerbangan internasional yang take off dan landing di Bandara Soekarno-Hatta.
Sumber : Tribunnews.com, detikcom
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’