Otoritas Taiwan mulai hari ini, Selasa (4/5/2021) dilaporkan akan melarang kedatangan orang-orang yang berada di India selama 14 hari sebelumnya, kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung.
Hal ini dikarenakan wilayah itu menjadi yang terakhir menerapkan pembatasan di tengah lonjakan kasus COVID-19.
Varian baru COVID-19 di India sudah menjangkau sedikitnya 17 negara, termasuk Inggris, Iran dan Swiss, sehingga memicu sejumlah negara untuk menutup perbatasannya bagi mereka yang bepergian dari India.
Adapun jumlah infeksi COVID-19 di India hampir mendekati angka 20 juta menurut data statistik yang dirangkum pada hari Senin (5/5/2021), setelah laporan 300.000 lebih infeksi baru COVID-19 memasuki hari ke-12 secara berturut-turut.
Terkecuali warga negara Taiwan, semua orang yang berada di India dalam 14 hari sebelumnya akan diisolasi, kata Chen dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (3/5/2021), dengan pembatasan mulai berlaku tengah malam.
Akan tetapi, warga negara Taiwan yang tiba di negeri Formosa harus menjalani karantina di fasilitas terpusat selama 14 hari sebagai bagian protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan.
Sebelumnya Wakil Menteri Ekonomi (MOE) Taiwan, Chen Chern-chyi melalui pernyataan mengatakan pemerintah Taiwan sedang mempertimbangkan apakah akan menerjunkan pesawat untuk mengevakuasi 150 pengusaha Taiwan yang kini berada di India.
Sumber : TVBS NEWS, 蘋果新聞網
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan