Pemerintah memastikan varian baru Covid-19, B1617 telah masuk ke wilayah Indonesia. Varian B1617 ini pertama kali ditemukan di India.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada dua kasus varian Covid-19 B1617 yang terdeteksi di Indonesia.
Temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen dalam surveilans whole genome sequencing pada awal April 2021.
“Semua spesimen (diambil) awal April (2021),” katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (4/5/2021).
Nadia menyebut, dua spesimen yang positif terinfeksi varian Covid-19 B1617 berasal dari warga negara asing (WNA) India dan warga negara Indonesia (WNI). WN India tersebut merupakan pelaku perjalanan internasional.
“Kalau WNI masih ditelusuri karena bukan masuk rombongan kedatangan WNA India kemarin,” jelasnya.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ini mengakui WNA India yang membawa varian B1617 merupakan eksodus. Rombongan WNA India eksodus ke Indonesia sempat menjadi sorotan publik pada April lalu.
“WNA itu WNA India yang kemarin ramai,” ujarnya.
Varian Baru dari India dan Afrika Selatan
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan telah ditemukan dua kasus varian Covid-19 B1617. Dua kasus itu ditemukan di DKI Jakarta.
Selain varian Covid-19 B1617, pemerintah juga mendeteksi adanya varian Covid-19 dari Afrika Selatan.
“Satu incident untuk mutasi dari Afrika Selatan yang masuk, itu yang ada di Bali,” jelas Budi Gunadi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).
Dia mengatakan dua varian Covid-19 ini merupakan kategori mutasi virus yang sangat diperhatikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pasalnya, dua varian virus ini memiliki tingkat penularan yang relatif lebih tinggi.
“Ini harus kita jaga mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi daripada yang lain,” katanya.
Sumber : KOMPASTV, Merdeka, Liputan6
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’