Pada tanggal 21 April 2021, kapal selam KRI Nanggala 402 diketahui hilang saat melakukan latihan di perairan utara Pulau Bali.
Meskipun upaya pencarian telah dilakukan dengan melibatkan beberapa negara, tetapi kapal selam tersebut masih belum ditemukan.
Kapasitas oksigen di dalam kapal selam hanya cukup untuk 72 jam dan sejak kapal selam dinyatakan hilang hingga saat ini, dikhawatirkan kapasitas oksigen sudah habis.
Menteri Luar Negeri Joseph Wu telah meminta Direktur Jenderal Biro Urusan Asia Pasifik, Tseng Jui-li, untuk menghubungi Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Budi Santoso dan menyampaikan keprihatinan serta belasungkawa atas nama pemerintah dan masyarakat Taiwan.
Pemerintah Taiwan juga menyatakan kesediaannya untuk memberikan bantuan apabila diperlukan.
Kepala KDEI Taipei Budi Santoso mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Taiwan atas ungkapan keprihatinan dan belasungkawa yang telah disampaikan.
Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan akan terus menjalin komunikasi dengan instansi terkait Pemerintah Indonesia, dan memperhatikan perkembangan situasi pasca-bencana.
Perlindungan terhadap keamanan maritim dan peningkatan kemampuan penyelamatan terhadap bencana yang terjadi di laut adalah isu yang menjadi fokus perhatian utama Taiwan bersama negara-negara ASEAN.
MOFA Taiwan berharap di masa yang akan datang Taiwan-Indonesia dapat memperdalam kerja sama dan pertukaran dalam bidang-bidang tersebut.
Sumber :自由時報電子報,三立iNEWS,Taiwan Today
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan