Pihak berwenang Taiwan dilaporkan kini sedang menyelidiki apakah orang tua dari tiga anak yang meninggal dalam insiden kebakaran rumah pada hari Minggu (18/4/2021) bertanggung jawab secara pidana.
Biro Pemadam Kebakaran kota Taichung menerima laporan peristiwa kebakaran dahsyat di area pemukiman warga pada pukul 23:07 pada Minggu malam ketika kebakaran terjadi di sebuah rumah di Distrik Pusat kota Taichung.
Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, mereka menemukan bahwa rumah yang dimaksud adalah bangunan beton dua lantai dengan struktur lembaran logam yang telah ditambahkan ke atapnya, laporan media CNA News.
Petugas pemadam kebakaran menemukan dua gadis muda dan seorang anak laki-laki terbaring di tangga antara lantai dua dan tiga dengan luka bakar yang parah. Anak-anak itu segera dilarikan ke rumah sakit, dimana mereka dinyatakan meninggal.
Investigasi polisi menunjukkan bahwa pemilik rumah, yang mengelola salon kecantikan di lantai pertama, telah membagi lantai dua dan tiga menjadi tujuh kamar untuk disewa serta asrama karyawan.
Menurut penyelidikan awal Biro Pemadam Kebakaran kota Taichung, kobaran api bermula dari lantai dua bangunan tersebut hingga menewaskan bocah lelaki berusia lima tahun bermarga Yi, saudara perempuannya yang berusia tiga dan lima tahun yang bermarga Xing.
Pihak berwenang telah mewawancarai keluarga dan saksi korban dalam upaya menyelidiki penyebab insiden kebakaran tragis itu.
Polisi mengatakan bahwa ayah Xing dan pacarnya, yang juga tinggal di rumah tersebut. Sedangkan ibu Yi adalah pegawai salon kecantikan.
Pada malam terjadinya kebakaran, ayah Xing dan pacarnya pergi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan ziarah Dajia Matsu.
Saat mereka keluar, ketiga anak itu dirawat ibu Yi, yang berada di lantai pertama saat kebakaran terjadi, menurut pihak berwenang.
Pacar Xing menulis di Facebook pada hari Senin (21/4/2021) bahwa dia merindukan anak-anaknya yang meninggal dalam insiden kebakaran tersebut.
tetapi pengguna Facebook lainnya meninggalkan komentar mempertanyakan keputusannya untuk meninggalkan anak-anak di rumah saat dia menghadiri perayaan keagamaan.
Sebagai tanggapan, dia berkata bahwa dia pergi ke sana untuk bekerja.
Pihak berwenang sedang mencari tahu apakah orang tua bertanggung jawab secara pidana atas kematian tragis ketiga bocah dengan meninggalkan anak-anak tersebut tanpa pengawasan, laporan CNA News.
Sumber : 三立新聞網SETN, 華視新聞 CH52, CNA News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan