Kementerian Pertahanan Taiwan memperingatkan dan mendesak mundur puluhan pesawat jet China yang memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) barat daya pulau itu.
Serangan tersebut merupakan pelanggaran terbesar dalam satu tahun terakhir, yang terjadi setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada hari Minggu (11/4/2021) memperingatkan China untuk tidak mencoba mengubah status quo di sekitar Taiwan dan mengatakan hal itu akan menjadi “kesalahan serius.”
Beberapa analis dan pejabat militer AS memperingatkan ketegangan antara Taiwan dan China saat ini mencapai titik tertinggi sejak pertengahan tahun 1990-an
“Apa yang telah kami lihat dan apa yang menjadi perhatian nyata kami adalah tindakan pemerintah China yang semakin agresif yang diarahkan ke Taiwan dan meningkatkan ketegangan di Selat (Taiwan),” kata Blinken di acara Meet the Press di NBC.
Taiwan siapkan kapal perang amfibi baru
Taiwan diketahui tengah gencar meningkatkan industri militer dalam negerinya, termasuk membangun kapal perang dan kapal selam, serta meningkatkan fasilitas di Kepulauan Pratas di Laut China Selatan.
Pada hari Selasa (13/4/2021), Taiwan meluncurkan kapal perang amfibi baru yang dapat digunakan untuk mendaratkan pasukan dan meningkatkan jalur pasokan pangan ke pulau-pulau yang dianggap rentan di lepas pantai China dan di Laut China Selatan.
Kapal perang amfibi itu memiliki berat 10.600 ton dan dinamai Yushan, yang diambil dari nama gunung tertinggi di Taiwan.
Peluncuran alutsista baru tersebut menandai program ambisius Presiden Tsai Ing-wen untuk memodernisasi angkatan bersenjata di tengah tekanan China.
Dibangun oleh CSBC Corporation Taiwan, kapal Yushan yang akan mulai beroperasi tahun depan itu dilengkapi dengan meriam yang bisa digunakan untuk melawan target di udara dan laut, dan persenjataan canggih lainnya.
“Saya yakin kapal ini pasti akan memperkuat kemampuan angkatan laut untuk memenuhi misinya dan semakin memperkuat pertahanan kita,” kata Presiden Tsai.
Ketua CSBC, Cheng Wen-lung mengatakan, selain menjadi kapal perang amfibi, kapal itu akan digunakan untuk mengangkut barang-barang di Laut China Selatan dan pulau-pulau lepas pantai Taiwan yang terletak dekat dengan pantai milik China.
Kapal Yushan memiliki “eksterior tersembunyi” dan proteksi denyut elektromagnetik. “Kapal itu dapat melakukan berbagai misi pertempuran sendiri di laut untuk waktu yang lama,” kata Cheng.
Sumber : 公視新聞網, 三立新聞網SETN, Deutsche Welle, Taiwan Today, UDNNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan