Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Jumat (16/4/2021) mengkonfirmasi penambahan 2 kasus COVID-19.
Salah satu kasus terbaru tersebut termasuk seorang pelaut asing asal Kroasia yang dites positif corona 71 hari setelah ia tiba di Taiwan.
Pada konferensi pers, Juru Bicara CECC Taiwan, Chuang Jen-hsiang mengumumkan dua kasus COVID-19 yang diimpor dari Filipina dan Kroasia.
Chuang mengatakan dengan adanya penambahan kasus baru ini meningkatkan total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi otoritas Taiwan menjadi 1.070 kasus.
Masing-masing pasien kasus corona terbaru ini diketahui telah mengirimkan hasil negatif dari tes virus corona yang dilakukan dalam kurun waktu 3 hari sebelum penerbangan mereka ke Taiwan.
Keduanya segera dikirim langsung ke kediaman mereka atau pusat karantina setibanya di Taiwan.
Menurut Chuang, kasus corona no. 1070 adalah seorang Taiwan berusia 30 tahun yang pergi ke Filipina untuk bekerja pada bulan Januari tahun lalu. Pada 10 Maret, dia mengalami pilek dan kehilangan indra penciuman dan pengecap.
Setelah sekitar lima hingga enam hari, gejalanya mereda. Selama periode ini, dia hanya minum obat yang dijual bebas dan tidak mencari perawatan medis selama di Filipina.
Ketika dia kembali ke Taiwan pada tanggal 13 April, dia secara proaktif memberi tahu petugas karantina tentang gejala gangguan kesehatannya saat berada di luar negeri. Staf karantina melakukan tes virus corona pada pria tersebut di bandara.
Pada 16 April, hasil tes menunjukkan bahwa pria itu positif COVID-19. Departemen kesehatan telah mengidentifikasi 3a kontak dalam kasusnya yang merupakan penumpang pesawat yang duduk di dua baris tepat di depan dan di belakangnya dalam penerbangan ke Taiwan. Ketiganya telah disuruh masuk isolasi rumah.
Chuang menyatakan bahwa kasus corona no. 1071 adalah laki-laki Kroasia berusia 30-an tahun. Pada Desember tahun lalu, ia mengalami demam dan mengamati kelainan pada indera penciuman dan perasa.
Pada tanggal 14 Januari, 20 Januari dan 27 Januari tahun ini, dia dinyatakan positif COVID-19. Tes selanjutnya yang dilakukan pada tanggal 1 Februari dan 3 Februari menunjukkan hasil negatif.
Pada tanggal 4 Februari, dia datang ke Taiwan untuk bekerja dan tinggal di karantina hingga tanggal 18 Februari. Setelah menerima hasil negatif dari tes virus corona pada tanggal 20 Februari, dia menyelesaikan fase pemantauan kesehatan dirinya.
Chuang mengatakan pria itu kemudian naik kapal dan pergi ke laut pada tanggal 7 Maret dan tidak memiliki gejala selama periode itu. Dia kembali ke pelabuhan pada tanggal 13 April.
Saat dia bersiap untuk meninggalkan Taiwan, dia dan 15 anggota kru lainnya pada tanggal 14 April melakukan tes COVID-19 mandiri yang dibayar sendiri. Pada tanggal 16 April, pria tersebut dinyatakan positif COVID-19, 71 hari setelah dia tiba di Taiwan.
Akan tetapi sebanyak 15 rekan kerjanya semuanya dinyatakan negatif terpapar virus corona.
Departemen kesehatan telah mengidentifikasi total 56 orang yang berada di kapal bersama pelaut Kroasia tersebut. Namun, karena setiap orang tinggal di kamar terpisah dengan kamar mandi terpisah, tidak ada kontak tambahan yang dicantumkan.
Sejak wabah COVID-19 dimulai, otoritas Taiwan telah melakukan sebanyak 198.162 tes COVID-19, dengan 196.507 diantaranya negatif. Dari 1.070 kasus yang dikonfirmasi secara resmi, 954 diantaranya merupakan kasus impor, 77 lokal, 36 berasal dari “Armada Goodwill” Angkatan Laut, dua dari cluster pilot kargo, satu adalah kasus yang belum terselesaikan, dan satu (kasus No. 530) telah dihapus sebagai kasus yang dikonfirmasi.
Hingga saat ini, 11 orang telah meninggal karena penyakit tersebut, sementara 1.032 pasien telah dibebaskan dari isolasi rumah sakit, meninggalkan 27 pasien yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Taiwan.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, 華視新聞 CH52
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan