Menteri Transportasi (MOTC) Taiwan, Lin Chia-lung pada hari Minggu (4/4/2021) mengajukan pengunduran diri, setelah terjadi kecelakaan kereta api yang cukup tragis pada hari Jumat (2/4/2021) di dekat kota timur Hualien yang menewaskan sedikitnya 50 orang dan hampir 200 lainnya luka-luka.
Dalam pernyataan di halaman Facebook-nya, Lin mengatakan dia “bertanggung jawab penuh” atas bencana tersebut.
Kereta yang membawa hampir 500 penumpang itu menabrak truk yang meluncur ke rel kereta api karena diduga tidak diparkir dengan baik. Kecelakaan itu menyebabkan kereta tergelincir dan bagian depannya hancur.
“Saya seharusnya menerima semua kritik selama beberapa hari terakhir, tetapi kami belum melakukannya dengan cukup baik,” kata Lin dalam postingannya di Facebook.
Dia mengatakan bahwa ia akan meninggalkan posisinya sebagai Menteri Perhubungan dan Transportasi Taiwan begitu operasi penyelamatan berakhir.
Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang mengatakan, telah menerima tawaran pengunduran diri Lin, namun Su menolaknya untuk saat ini, dan mengatakan fokus utama adalah pada upaya penyelamatan korban dan pemulihan jalur kereta api yang terdampak bencana.
Tim penyelamat pada Senin (5/4/2021) masih berusaha mengevakuasi jenazah terakhir penumpang dari puing-puing kereta api.
“Saya sangat menyesal,” kata pemilik truk alat berat yang diduga menjadi pemicu kecelakaan tragis tersebut.
Tawaran pengunduran diri Lin muncul setelah pekerja pemeliharaan sarana kereta api yang truknya diduga mengakibatkan kecelakaan itu membuat permintaan maaf sambil berlinang air mata pada Minggu (4/4/2021).
“Saya sangat menyesal dan ingin mengungkapkan permintaan maaf saya yang paling tulus,” kata pemilik truk, seorang pria Taiwan bernama lengkap Lee Yi-hsiang.
“Saya akan kooperatif dalam penyelidikan oleh polisi dan jaksa,” ungkapnya kepada wartawan lokal Taiwan.
Truk alat berat itu dilaporkan meluncur di jalan miring dari lokasi konstruksi ke rel kereta api. Lee diduga tidak menggunakan rem parkir untuk menahan truk tetap berada di tempatnya.
Setelah diinterogasi oleh hakim dan jaksa di pengadilan Hualien, pemilik truk dituduh telah menyebabkan kecekalakaan karena kelalaian. Pengadilan sebelumnya telah memerintahkan Lee ditahan selama dua bulan, karena adanya kekhawatiran bahwa dia dapat menghancurkan bukti dalam kasus tersebut.
Adapun korban tewas termuda dari kecelakaan itu baru berusia empat tahun. Sementara, dua warga asing yang diidentifikasi berasal dari Amerika dan seorang warga Prancis termasuk di antara korban tewas dalam kecelakaan itu.
Kecelakaan kereta api yang terjadi pada hari Jumat (4/4/2021) ini terjadi saat Festival Penyapuan Makam atau Qingming yang sudah menjadi tradisi di Taiwan.
Insiden ini berlangsung pada saat libur panjang selama 4 hari. Festival Penyapuan Makam atau Qingming ini dirayakan warga masyarakat dengan bepergian ke seluruh penjuru negeri Formosa menggunakan transportasi umum termasuk kereta api untuk mengunjungi kuburan leluhur mereka.
Kecelakaan kereta api terparah di Taiwan yang menewaskan 18 orang sebelumnya terjadi pada tahun 2018 lalu.
Sedangkan pada tahun 1948 silam, sebuah kereta api terbakar dan menewaskan sebanyak 64 orang, dan menjadi bencana kereta terparah dalam sejarah Taiwan.
Sumber : 中時新聞網, 華視新聞 CTS News, UDNNews, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan