Seorang pria ditangkap oleh aparat berwenang Taiwan pada Jumat (12/3/2021) sore di Taichung karena membuat ancaman pembunuhan di stasiun MRT Taipei.
Tersangka juga mengatakan bahwa dia akan melakukan aksi pelemparan bom ke kantor Pemerintah Kota Taichung.
Kronologi kejadian menyebutkan bahwa sekitar pukul 11:15 pada hari Jumat, pihak MRT Taipei (TRTC) menerima email anonim yang menunjukkan bahwa pembunuhan akan segera terjadi di Stasiun Guting di distrik Zhongzheng, kota Taipei, wilayah bagian utara Taiwan.
Pesan tersebut mendorong polisi kota untuk mengirim petugas ke setiap stasiun dan melakukan penyelidikan.
Sementara itu, Call Center Pemerintah Kota Taichung di nomor 1999 juga menerima telepon dari seorang pria yang mengancam akan menanam bahan peledak di gedung pemerintah kota Taichung. Pria itu juga mengirim foto senjata api ke hotline versi internet.
Setelah melacak alamat IP yang digunakan untuk mengirim email yang mengancam keselamatan publik tersebut, polisi dapat menemukan lokasi tersangka di distrik Dali, kota Taichung pada pukul 4 sore hari Jumat.
Pria bermarga Lee, awalnya membantah keterlibatannya tetapi kemudian mengaku mengirimkan ancaman pembunuhan setelah pesan dan foto yang dikirim ke TRTC dan Pemerintah Kota Taichung yang ditemukan di ponselnya.
Lee mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak berniat melakukan ancaman apa pun dan bahwa senjata api dalam foto yang dia kirimkan sebenarnya adalah mainan. Dia mengatakan dia berada di bawah banyak tekanan setelah diberhentikan dari pekerjaannya 10 hari sebelumnya.
Polisi mengatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah Lee mengatakan yang sebenarnya. Mereka mengatakan dia akan dituntut atas intimidasi publik, yang bisa mengakibatkan hukuman penjara maksimal dua tahun.
Sumber : 東森新聞 CH51, 公視新聞網, CNANews, Taiwannews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan