Platform interaksi dan komunikasi CSR “CSRone” pada tanggal 8 Maret mengumumkan hasil penilaian terhadap upaya yang dilakukan perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di 10 negara di Asia Pasifik selama tahun 2020, dan menempatkan Taiwan pada urutan pertama dengan perolehan nilai 3,55 poin.
Dalam 8 indikator yang digunakan, Taiwan berhasil meraih nilai tertinggi pada 5 indikator, dan mengungguli Korea Selatan (Korsel) yang selama bertahun-tahun menduduki urutan pertama.
CSRone menjelaskan bahwa faktor utama yang mendukung keberhasilan Taiwan dalam penilaian tahun ini adalah tata kelola perusahaan, keterlibatan perusahaan dalam pembangunan dalam masyarakat, penjaminan terhadap kesejahteraan pegawai, perlindungan hak asasi manusia, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Keberhasilan Taiwan untuk meraih nilai tertinggi pada indikator SDGs memperlihatkan kegigihan Taiwan untuk sejajar dengan komunitas internasional, serta menunjukkan hasil dari kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan #TaiwanCanHelp.
CSRone menyebutkan di sepanjang tahun 2020 isu pembangunan berkelanjutan yang menjadi perhatian perusahaan-perusahaan di 10 negara Asia Pasifik adalah pengurangan emisi karbon.
Seiring dengan perubahan iklim yang terjadi, berbagai negara mulai memberlakukan peraturan ketat terhadap pencemaran udara, dan mulai menghentikan investasi di bidang bahan bakar fosil dan batu bara.
Transparansi dalam pengolahan limbah, pengelolaan, pembaruan, dan daur ulang, perlahan-lahan telah menjadi fondasi bagi perusahaan untuk mengembangkan model bisnis yang baru.
Sebanyak 10 negara Asia Pasifik yang masuk dalam penilaian ini adalah Taiwan, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, Tiongkok, dan Hong Kong.
Sumber : UDNNews, Taiwan Today, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan