Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi teramati mengeluarkan 2 awan panas guguran dalam 6 jam.
Awan panas guguran itu teramati pada laporan aktivitas Merapi periode pengamatan Senin (8/3) pukul 06.00-12.00 WIB.
“Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000-1.200 meter mengarah ke barat daya,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporannya, Senin (8/3).
Awan panas guguran tersebut masing-masing terjadi pada pukul 07.12 WIB dengan durasi 106 detik. Kemudian pada pukul pukul 07.28 WIB awan panas guguran kembali teramati di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 160 detik.
Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya dan tenggara.
Untuk selatan-barat daya meliputi Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, dan Kali Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak Merapi.
Kemudian untuk sektor tenggara yaitu Kali Gendol potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas terpantau sejauh maksimal 3 kilometer.
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Sumber : tvOneNews, Kumparan
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’