Menanggapi larangan China atas ekspor nanas dari Taiwan, bisnis dan warga Taiwan menutupi potensi penurunan penjualan nanas lokal dengan membeli buah tropis senilai satu tahun penuh hanya dalam empat hari.
Sebelumnya pada hari Jumat (26/2/2021), Beijing mengumumkan akan melarang semua impor nanas Taiwan, karena telah ditemukan hama dalam buah tersebut. Menteri Dewan Pertanian (COA) Taiwan, Chen Chi-chung mengecam China karena “keputusan sepihak”, yang ia anggap “tidak dapat diterima”.
China biasanya menyumbang 90 persen dari total ekspor nanas Taiwan. Pada tahun 2020, Taiwan mengekspor 41.661 metrik ton buah, senilai sekitar NT$ 1,5 miliar ke negara komunis tersebut.
Langkah tersebut mendorong Menteri Luar Negeri (MOFA) Taiwan, Joseph Wu pada hari Jumat untuk meluncurkan kampanye “Freedom Pineapple” di Twitter.
Pada hari yang sama, Presiden Tsai Ing-wen juga memposting di Twitter, menyerukan kepada publik untuk membeli nanas Taiwan dan menulis bahwa seperti anggur Australia, “praktik perdagangan tidak adil China” menargetkan nanas Taiwan, terlepas dari fakta bahwa 99.79 persen dari produk Taiwan yang diimpor telah lulus inspeksi.
Pada hari Selasa (2/3/2021), Chen mengumumkan bahwa pada siang hari, petani Taiwan telah menerima pesanan untuk 41.687 ton nanas dari perusahaan, platform niaga dan konsumen, yang sudah melebihi jumlah ekspor tahunan ke China, laporan media Newtalk.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 180 perusahaan memesan sebanyak 7.187 ton nanas, 19 perusahaan memesan 15.000 ton nanas olahan, 14 toko minuman memesan 4.500 ton nanas, pedagang grosir dan pedagang kaki lima memesan 10.000 ton dan eksportir serta grup luar negeri memesan sebanyak 5.000 ton nanas Taiwan, menurut COA Taiwan.
Chen mengatakan bahwa dengan adanya larangan impor nanas Taiwan ke China, Taiwan akan berupaya mengembangkan pasar luar negeri baru, termasuk Singapura, Malaysia, dan Australia. Terlepas dari dampak pandemi COVID-19, Chen mengatakan bahwa ekspor nanas ke negara-negara kebijakan arah selatan (NSP) yang digagas presiden Tsai Ing-wen meningkat 110 kali lipat daripada tahun lalu.
Dalam sebuah postingan di Facebook pada hari Jumat, Tsai mengutuk China karena “pemberitahuan sepihak melarang impor nanas Taiwan.” Dia berjanji bahwa pemerintah Taiwan akan mengalokasikan dana sebesar NT$ 1 miliar untuk memperbaiki dampak larangan impor dan berupaya mengekspor sebanyak 30.000 ton nanas ke AS, Jepang, Singapura, dan pasar internasional lainnya.
Larangan China mengenai impor nanas Taiwan mulai berlaku tepat ketika musim nanas Taiwan sedang berlangsung di Kabupaten Pingtung, wilayah bagian selatan Taiwan yang menyumbang sebanyak 30 persen dari produksi total nanas di negara kepulauan itu. Sementara di wilayah Taiwan bagian selatan lainnya, panen buah nanas diperkirakan akan berlangsung dari bulan Maret hingga Juni.
Sumber : 民視新聞網 Formosa TV News network, 三立LIVE新聞, NewTalk
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan