Seorang warga asing yang menderita penyakit serius dikabarkan berhasil disembuhkan setelah menerima bantuan pengobatan dari tim medis Taiwan.
Adalah seorang anak yang diidentifikasi sebagai warga negara Malaysia berusia 21 bulan yang mengidap penyakit leukemia dilaporkan telah berhasil pulih setelah menjalani perawatan selama setahun di Rumah Sakit Umum Veteran Taichung, wilayah bagian barat Taiwan.
Setelah kondisinya membaik, ia akan segera pulang bersama keluarganya, kata pihak rumah sakit tersebut kepada wartawan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (15/02/2021).
Balita bernama Ng Zi Heng didiagnosis menderita leukemia limfoblastik akut ketika dia berusia delapan minggu, setelah orang tuanya merasakan ada benjolan di dekat perutnya, menurut keterangan ibunya.
“Kami diberitahu bahwa kesempatan hidup Zi Heng sangat rendah karena dia masih sangat muda. Sangat sulit untuk menerimanya,” kata ibunya dengan nada pilu.
Dia mulai menerima kemoterapi di Malaysia, tetapi menderita infeksi berulang dan kanker kambuh. Pada satu titik, dokter bahkan menasihati orang tuanya untuk menyerah dalam merawat anak tersebut, tetapi mereka menolak.
Ibu Zi Heng berkata dia meminta saudara perempuannya yang tinggal di wilayah Taiwan bagian tengah untuk melihat apakah komunitas perawatan kesehatan di Taiwan dapat membantu anaknya.
Berdasarkan rekomendasi saudari tersebut, ibu Zi Heng mengirim email ke Rumah Sakit Umum Veteran Taichung. Dia juga sempat menghubungi rumah sakit di Amerika Serikat dan Singapura.
Satu-satunya tanggapan positif yang dia terima adalah dari dokter Huang Fang-liang, kepala Hematologi dan Onkologi di Pusat Medis Anak rumah sakit Taichung, yang mengusulkan rencana perawatan.
Melalui sebuah badan amal Malaysia, keluarga tersebut dapat mengumpulkan NT$ 5 juta dalam dua hari untuk menutupi perkiraan biaya perawatan Zi Heng, dan keluarga tersebut tiba di sini pada November 2019 lalu.
“Ketika saya pertama kali bertemu dengan Dr. Huang, dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak akan menyerah sampai semua pilihan habis. Saya tahu pada saat itu bahwa datang ke Taiwan adalah keputusan yang tepat,” kata ibu Zi Heng.
Dia juga merasa sangat diberkati karena keluarganya telah berada di Taiwan selama pandemi COVID-19, karena Taiwan relatif aman, katanya.
Di rumah sakit, Zi Heng menjalani putaran kemoterapi dan menerima transplantasi sel induk darah tali pusat pada Maret 2020, menurut Huang.
Meskipun bocah itu menderita komplikasi yang mengancam jiwa setelah transplantasi dan dimasukkan ke unit perawatan intensif, dia akhirnya sembuh. Tubuhnya tidak lagi menolak transplantasi dan ia dinyatakan terbebas dari kanker, kata Huang.
Menyaksikan Zi Heng datang jauh sangat mengharukan, kata Huang, terutama mengingat betapa kritisnya situasinya pada saat itu, dan dia sekarang akan dapat kembali ke Malaysia bersama keluarganya pada bulan Maret.
Sumber : Liberty Times, China Times, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan