
Nasib malang menimpa seorang pekerja migran asing yang tengah merantau di negeri Formosa.
Dilansir dari media NOW News menyebutkan, seorang pekerja migran Filipina yang diidentifikasi bernama Jila didiagnosis mengalami tumor otak.

Karena kondisinya yang kritis dan tekanan krisis ekonomi yang ia alami, dia pernah ingin menyerah.
Untungnya, majikannya di Taiwan yang bermarga Liao dikabarkan bersedia menanggung biaya pengobatan dan pekerja migran tersebut kemudian dipulangkan dengan lancar ke kampung halaman setelah menyelesaikan perawatan medis.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Manila, Gilberto Lauengco.
Ia juga memuji otoritas Taiwan sebagai negara yang sangat baik dan memiliki kepedulian yang tinggi akan penderitaan yang dialami oleh pekerja migran yang ada di negeri Formosa.
Pekerja migran bernama Jila diketahui datang dan bekerja di Taiwan selama 9 tahun. Kontrak kerja JiIa awalnya dilaporkan selesai pada bulan November tahun lalu.

Pada saat itu, pekerja migran ini juga sudah berencana untuk pulang ke kampung halamannya di Filipina.
Namun secara tak diduga, ia menyadari bahwa pandangannya seketika mendadak buram pada bulan Oktober akhir. Ia pun pergi ke Rumah Sakit Universitas Asia untuk mengecek kondisi kesehatannya.
Bagaikan disambar petir di siang hari, alangkah terkejutnya Jila saat ia ditemukan mengidap tumor otak ganas “Meningioma ridge sphenoid medial.”
Hal ini membuat rencana awalnya semua berantakan dan ia sempat patah semangat, terlebih ia tidak memiliki tabungan yang cukup untuk menjalani pengobatan tumor di negeri orang.

Namun untungnya berkat kedermawanan hati sang majikan, Jila kini sudah sembuh dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya di Filipina dalam kondisi yang sehat.
Sumber : NOW News, TVBS News, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan