Padat, sesak, kotor, dan tidak teratur. Itulah kesan dari hunian tenaga kerja asing di beberapa negara bagian di Malaysia, termasuk yang banyak dihuni pekerja migran asal Indonesia atau TKI.
Pemerintah Malaysia sebenarnya memiliki aturan dan undang-undang untuk pemenuhan hak tinggal bagi pekerja asing, yang itu banyak belum dipatuhi para majikan atau bos perusahaan di Malaysia.
Bahkan Berita Harian Malaysia, mengungkapkan, kegagalan untuk mematuhi kelayakan hunian tersebut dapat dituntut dan jika terbukti bersalah, dapat didenda hingga RM50.000 per pelanggaran.
Media ini juga melansir foto-foto kumuhnya tempat tinggal bagi pekerja asing di Malaysia, hampir di seluruh sudut wilayah negeri.
Mulai dari yang ada di sekitar Lembah Klang hingga beberapa negara bagian, seperti di rumah bersama yang dihuni TKA di Ara Damansara, Petaling Jaya dan lain-lain.
Hunian untuk pekerja asing di Malaysia populer disebut sebagai rumah kongsi, atau mess di Indonesia. Sebagian besar TKA berasal dari Indonesia dan Bangladesh.
Media di Malaysia menyoroti persoalan ini, di samping dalam konteks persoalan inilah yang dinilai menjadi salah satu penyebab masih rentannya penyebaran covid di Malaysia.
Dengan berjubelnya penghuni, kotornya lokasi dan tidak patuhnya terhadap SOP itu, dinilai menjadi hal fatal yang perlu mendapat perhatian.
Sumber : Surya kepri
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’