Menjelang Tahun Baru Imlek yang menjadi ajang berkumpul besar-besaran bagi masyarakat di Taiwan, sub-biro Kepolisian Nantou, wilayah bagian tengah Taiwan baru-baru ini memperkuat penerapan “inspeksi bersama” di area patroli polisi untuk menyelidiki apartemen sewaan, apartemen, pabrik terlantar, rumah tua,bangunan industri terpencil di daerah pegunungan, dan rumah kosong, dan area berisiko tinggi lainnya.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk merazia sejumlah pekerja migran ilegal dan kaburan yang kerap kali bersembunyi di sejumlah situs terkait untuk menghilangkan jejak dari seragapan pihak kepolisian Taiwan.
Dalam aksi razia tersebut, petugas berwenang dari Kantor Polisi Chishui Cabang Nantou dan Kantor Polisi Yonghe menemukan dua tenaga kerja migran wanita yang diidentifikasi berasal dari Vietnam yang telah melampaui batas waktu tinggal tinggal di sebuah bangunan industri di Desa Sanlun, Daerah Mingjian.
Setelah polisi mengetahuinya, mereka meminta Satgas Khusus Departemen Imigrasi Nantou untuk menginvestigasi kedua WNA tersebut.
Dilaporkan bahwa kedua wanita yang bermarga Nguyen ini telah hilang beberapa saat. Mereka dicurigai telah menetap di sini karena mereka yakin tidak akan ada yang datang untuk bekerja di daerah pegunungan yang terpencil.
Tanpa diduga, mereka didatangi polisi dan status kedua pekerja migran yang merupakan pekerja ilegal dan overstay ini pun akhirnya diketahui.
Ketika mengunjungi daerah berisiko tinggi, polisi bahkan menggunakan kamera udara (drone) untuk melakukan survei di daerah pegunungan terpencil yang sulit dijangkau di Nantou, dengan harapan dapat mengurangi tingkat kejahatan sebelum Festival Tahun Baru Imlek.
Karena perlu melakukan penyelidikan melalui tim yang bertugas untuk mengetahui apakah keduanya bekerja paruh waktu secara ilegal, maka mereka telah dipindahkan, tetapi polisi cabang Nantou juga memberitahukan agar para kriminal untuk tidak mengambil risiko.
Sumber : NOW News, Yahoo News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan