Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada pukul 08.30 WIB hari Kamis (14/01/2021).
Ulama yang meninggal pada usia 44 tahun ini merupakan pendakwah asal Madinah, Arab Saudi. Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008.
Namanya semakin terkenal ketika menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia dan menjadi da’i dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional.
Pada 2008 pula, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pada 2012, ia resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Para pendakwah di Indonesia mengenalnya sebagai ulama pejuang Al-quran.
“Kita kehilangan ahli quran, kita kehilangan pejuang quran, kita kehilangan orang dai yang ikhlas. Meninggalkan negaranya untuk Indonesia, mau pindah kewarganegaraan untuk Indonesia,” kata Ustadz Yusuf Mansur lewat akun instagramnya @yusufmansurnew.
Pada 13 September 2020, Syekh Ali Jaber juga sempat ditikam oleh orang yang tidak dikenal saat berceramah di Masjid Falahuddin, Sukajawa, Bandar Lampung. Akibatnya, ia mengalami luka tusuk bagian lengan kanan. Tersangka atas nama Alfin Andrian, kelahiran 1 April 1996 berhasil diamankan polisi.
Syekh Ali Jaber sempat terpapar Covid-19 pada akhir tahun lalu, namun sebelum meninggal dikabarkan sudah sembuh dari Corona. Ia sempat dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) karena gejala yang dialaminya. “Beliau terlanjur kena paru-paru,” ujar Yusuf Mansur.
Kemarin malam, kondisi Syekh Ali Jaber memburuk. ‘Kurang lebih beliau 16 hari pakai ventilator. Tadi malam dikabari Ustad Iskandar dan dokter bahwa Syekh Ali kritis, sampai mau dipasang alat pacu jantung,” kata Yusuf Mansur.
Pada pagi hari Kamis (14/01/2021), ulama kondang itu meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sumber : CNNIndonesia, Tempo
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’