Jenazah TKW Kesuma Hayati Aulia Sirait korban pembunuhan di Malaysia akhirnya tiba di kampung halaman di Kabupaten Asahan. Isak tangis sang ibunda pecah.
Ibunda Kesuma Hayati Aulia Sirait tak kuasa menahan tangisnya saat melihat kini putrinya pulang dalam kondisi tak bernyawa.
Bahkan berulang kali ibunda Kesuma Hayati Aulia Sirait menangis dan memeluk foto putrinya yang menjadi korban pembunuhan di Malaysia.
“Pengen jadi ustadzah, kenapa kau malah jadi jenazah nak?” teriak ibunda Kesuma Hayati Aulia Sirait di depan peti mati sang putri tercinta.
Lisa, panggilan Kesuma Hayati, disambut haru oleh keluarga, di Dusun 11, Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Jumat (1/1/2021).
Lisa tiba dirumah duka sekitar pukul 14.30 wib, seketika jenazah dibopong keluar dari mobil jenazah, Lisa langsung disambut dengan teriakan ibunya Sri Dewi.
“Lisa, anakku,” teriak Dewi. Kesedihan terus terlihat, Dewi seperti ingin memeluk peti jenazah anaknya itu dengan erat.
Bahkan peti yang dibungkus dengan pelastik itu di geraknya dan ingin disobek olehnya. “Nak, ini ibu nak. Lisa udah pulangkan nak,” katanya.
Dewi yang mengenakan baju merah itu terus menangis, dan terus mengelus foto Lisa yang berada diatas peti.
“Lisa Udah Pulang, Pengen Jadi Ustadzah Tapi Jadi Jenazah ya Nak. Nak, ini adekmu, yang selalu kau rindukan,” katanya.
Dengan rasa rindu, ia mengeluarkan semua yang ada dihatinya, bahkan ia mengatakan beberapa kenangan yang sebelumnya terjadi.
“Mak, sarangeo. Udah sarangeo ya anakku,” katanya. Sesekali suami Dewi mencoba menenangkan dan mengatakan sabar kepadanya.
“Bang, salatkan anakku bang. Salatkan anakku,” katanya. Terpantau saat ini kondisi jenazah sedang dibawa ke mushola untuk di salatkan.
Status di Medsos
Kesedihan dirasakan oleh ibu dari TKW yang dibunuh di Malaysia. Ibu korban bercerita, TKI bernama Lisa Sirait tersebut sempat menulis status di media sosialnya yang membuatnya terenyuh.
Lisa menulis bahwa dirinya akan dipinang malaikat maut. Kematian Lisa Sirait tersebut meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya di Dusun 11, Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Ibuda korban, Sri Dewi (47 tahun), mengatakan, anak kelimanya tersebut sebelum meninggal dunia sempat tidak dapat dihubungi karena mengganti nomor di aplikasi WhatsApp miliknya.
“Saya heran, karena biasanya nelpon setiap Maghrib. Tapi minggu terakhir itu dia nggak nelpon-nelpon,” katanya kepada Tribun-Medan.com, Senin (28/12/2020).
Sri mengatakan, Lisa ikut kakaknya Dinda Sirait (20 tahun) ke Malaysia. “Kata kakaknya si Dinda, Lisa ganti nomor WhatsApp, kemudian dia kabarilah kalau Lisa baik-baik saja,” ujarnya.
Dikatakannya, ada sebuah pesan yang membuatnya terenyuh, dimana Lisa mengatakan di salah satu status media sosialnya bahwa dirinya akan dipinang malaikat maut.
“Aku akan dipinang malaikat maut, aku akan di bawa oleh malaikat maut, aku dipinang dengan kain putih. Itupun nggak dikirimnya, setelah ini baru ketahuan,” kata Sri.
Sumber : Tribunnews
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’