Universitas Tzu Chi yang terletak di kabupaten Hualien, wilayah pesisir timur Taiwan baru-baru ini menyumbangkan sebanyak 95.000 alat tes cepat atau rapid tes antibodi COVID-19 yang dikembangkan bersama Rumah Sakit Tzu Chi Taipei dan Academia Sinica.
Bantuan ini dikirimkan ke sejumlah negara-negara diplomatik Taiwan termasuk ke Indonesia, Honduras dan Bolivia.
Sekitar 30.000 alat tes cepat COVID-19 ini sebelumnya juga telah disumbangkan ke Indonesia pada bulan September lalu.
Dimana sebanyak 25.000 alat rapid tes lainnya juga telah dikirim ke Honduras pada bulan November dan sebanyak 40.000 alat rapid tes lainnya dikirim ke Bolivia pada bulan Desember dan tiba di Santa Cruz, pada hari Kamis (24/12/2020), kata pihak Universitas Tzu Chi dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke media lokal Taiwan.
Universitas Tzu Chi mengatakan pihaknya juga berencana mengirimkan sekitar 35.000 alat tes COVID-19 ke Republik Dominika.
Menurut pihak Universitas Tzu Chi, alat tes cepat COVID-19 tersebut dapat memberikan hasil untuk antibodi IgM dan IgG dalam waktu yang cukup singkat yakni hanya dalam kurun waktu 10 menit.
Antibodi IgM diketahui muncul di fase awal pasien infeksi COVID-19 sebelum berubah menjadi IgG, yang dapat ditemukan mulai dua minggu setelah infeksi wabah corona terjadi di tubuh pasien.
Alat tes cepat COVID-19 ini juga telah disetujui oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan untuk produksi massal, kata pihak Universitas Tzu Chi.
Rumah sakit dan institusi Tzu Chi didirikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, sebuah organisasi kemanusiaan dan non-pemerintah internasional Taiwan yang didirikan pada tahun 1966 silam.
Sumber : TCnews慈善新聞, Apple Daily
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan