Kementerian Transportasi (MOTC) Taiwan dilaporkan menjatuhkan denda serius kepada maskapai penerbangan EVA Airways Corp pada hari Kamis (24/12/2020).
Tuntutan ini muncul setelah pemerintah Taiwan menemukan salah satu pilot maskapai tersebut melanggar aturan pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19) yang ditetapkan oleh Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan.
Taiwan sudah 8 bulan lebih belum melaporkan penularan domestik sejak 12 April 2020 lalu. Kondisi ini berkat langkah awal dan efektif untuk menghentikan penyebaran virus corona di negeri Formosa yang ditetapkan oleh CECC Taiwan, termasuk pemakaian masker massal dan karantina ketat untuk semua kedatangan.
Tapi, pemerintah Taiwan tersentak oleh pengumuman tentang 1 kasus infeksi domestik yang dikonfirmasi pada hari Selasa (22/12/2020).
Hal ini terjadi akibat seorang wanita yang merupakan teman pilot Selandia Baru diduga telah melakukan kontak dengan sang pilot yang dipastikan telah terinfeksi COVID-19 awal pekan ini karena memiliki rute penerbangan ke Amerika Serikat (AS).
Dilansir laman Reuters, EVA Air telah memecat pilot yang tidak disebutkan namanya dan sedang dirawat di rumah sakit usai dikonfirmasi positif corona.
Kasus tersebut pun telah memicu kemarahan publik setelah pemerintah Taiwan mengatakan dia tidak melaporkan semua kontak dan tempat-tempat yang didatangi atau memakai masker di kokpit ketika seharusnya dilakukan.
Dalam sebuah pernyataan Kementerian Transportasi Taiwan mengutip pernyataan Menteri MOTC Taiwan, Lin Chia-lung yang mengatakan bahwa maskapai tersebut belum sepenuhnya melakukan tindakan pencegahan epidemi.
Untuk pelanggaran aturan terkait wabah COVID-19, Kementerian Transportasi Taiwan menjatuhkan denda kepada pihak maskapai itu senilai NT$ 1 juta.
Kementerian Transportasi Taiwan juga akan meminta pihak maskapai penerbangan memperketat langkah-langkah pencegahan epidemi untuk awak udara sambil juga mengeluarkan aturan barunya sendiri.
Pihak maskapai penerbangan EVA Air pun dikabarkan telah meminta maaf atas insiden yang membuat panik warga masyarakat Taiwan tersebut.
Sumber : 三立iNEWS, China Times, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan