Tiga orang mengalami luka bakar parah dalam peristiwa ledakan di sebuah pabrik senjata militer Taiwan yang terletak di Kaohsiung, wilayah Taiwan bagian selatan pada hari Rabu (09/12/2020).
Menurut keterangan pemerintah kota Kaohsiung, insiden ini tampaknya disebabkan oleh penyalaan bahan baku pembuatan senjata militer Taiwan di lokasi kejadian.
Ketika ledakan terjadi selama proses pencampuran bubuk aluminium, ketiga orang itu dilalap api, dan seorang tentara berusia 45 tahun menderita luka bakar tingkat tiga hingga sekitar 85 persen bagian tubuhnya terbakar, kata pemerintah kota Kaohsiung.
Seorang tentara lainnya, berusia 20-an tahun dilaporkan menderita luka bakar tingkat dua dimana sekitar 60 persen bagian tubuhnya terbakar.
Sementara seorang anggota staf pemeliharaan pabrik dikabarkan menderita luka bakar yang lebih ringan yakni pada tingkat satu dimana 60 persen tubuhnya terkenda kobaran api, menurut Biro Urusan Perburuhan Kota Kaohsiung.
Tiga orang pekerja yang bekerja di pabrik persenjataan nasional militer ke-205 di Kotapraja Dashu, dilarikan ke tiga rumah sakit yang berbeda di Kaohsiung dan semuanya dalam keadaan sadar pada saat itu, kata biro tenaga kerja kota Kaohsiung.
Sementara itu, pabrik, yang dioperasikan oleh Biro Persenjataan Kementerian Pertahanan Nasional (MND) Taiwan ini telah ditutup sementara menunggu penyelidikan dan inspeksi dari pihak berwenang, kata biro tenaga kerja kota Kaohsiung.
Mengutip penyelidikan awalnya pihak terkait, biro tenaga kerja mengatakan pabrik tidak memiliki peralatan atau prosedur keselamatan yang diperlukan untuk mencegah cedera akibat bahan yang mudah terbakar atau meledak, seperti yang ditentukan dalam Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku di negeri Formosa.
Kasus tersebut akan dirujuk ke Kantor Kejaksaan Distrik Kaohsiung untuk penyelidikan lebih lanjut, kata biro tenaga kerja kota Kaohsiung.
Pihaknya menambahkan bahwa biro tenaga kerja kota Kaohsiung juga akan memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga para pekerja yang terluka dalam insiden ini.
Menurut kementerian pertahanan Taiwan, Biro Persenjataan telah membentuk satuan tugas khusus untuk menyelidiki penyebab ledakan dan membantu korban luka mendapatkan perawatan medis terbaik.
Pabrik senjata militer Taiwan ini merupakan bagian dari Pusat Produksi Material MND, bekerja berdasarkan kontrak untuk memenuhi pesanan Institut Sains & Teknologi Nasional Chung-Shan, yang bertanggung jawab atas pemeliharaan sistem rudal Tien-Kung II Taiwan.
Manajer pabrik, Lin Cheng-hsiung mengatakan ledakan itu terjadi ketika para pekerja membuka barel bahan baku 53 galon yang dipasok oleh Institut Sains & Teknologi Nasional Chung-Shan.
Prosedur operasi standar juga dilakukan oleh ketiga pekerja selama proses tersebut. Lin menambahkan bahwa pihak pabrikjuga akan meninjau urutan kejadian untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Demi keselamatan, semua operasi telah ditangguhkan di pabrik tersebut sampai penyelidikan formal selesai, kata Lin.
Sumber : 華視新聞 CTS News, CNANews, CTITV NEWS
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan