Dilansir dari laman TVBS NEWS menyebutkan seorang pekerja migran yang sebelumnya menjadi buronan otoritas Taiwan karena diduga melarikan diri usai dikonfirmasi sebagai individu yang dipantau kesehatannya oleh Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan kini telah ditemukan.
Kronologi kejadian menyebutkan bahwa pekerja migran asal Vietnam yang diketahui meninggalkan majikannya pada tanggal 2 Desember lalu melarikan diri dari rumah dan kabur ke Kota Taipei.
Ia termasuk salah satu dari 47 orang yang dipantau oleh CECC Taiwan karena diduga telah melakukan kontak dengan salah seorang TKI yang dinyatakan positif corona pada tanggal 4 Desember 2020 lalu.
Saat otoritas Taiwan melakukan pemeriksaan, salah satu pekerja migran yang diidentifikasi berasal dari Vietnam dilaporkan menolak untuk diperiksa.
Setelah melarikan diri dari rumah majikannya pada jam 2 dini hari, ia menghilang tanpa jejak selama 4 hari.
Pada tanggal 5 Desember sore, unit kesehatan kota Taipei melakukan pencarian kontak dari pusat karantina COVID-19.
Permohonan pencarian tenaga kerja asing itu segera disetujui oleh pihak kepolisian dan Badan Imigrasi Nasional (NIA) Taiwan.
Pihaknya segera membentuk tim khusus untuk melacak keberadaan pekerja migran kaburan yang berisiko terpapar wabah corona tersebut.
Sekitar pukul 1:00 dini hari, pekerja migran asal Vietnam yang kabur dengan seorang temannya yang juga merupakan pekerja migran dari Vietnam ditemukan bersembunyi di sebuah apartemen sewaan di kawasan Taipei, wilayah bagian utara Taiwan.
Petugas berwenang yang memakai pakaian pelindung untuk mencegah terpapar dari wabah corona segera mengamankan kedua pekerja migran asal Vietnam tersebut.
Kedua pekerja migran asal Vietnam itu kembali menjalani uji COVID-19, dengan hasil lab yang dirilis pada hari Minggu (06/12/2020) menunjukkan bahwa mereka negatif COVID-19, laporan TVBS News.
Meski dalam pemeriksaan tersebut tidak ditemukan gejala tanda-tanda infeksi virus corona asal Wuhan, China, namun protokol kesehatan tetap dijalankan dimana keduanya diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari ke depan.
Dilansir dari media TTV News menyebutkan saat ditanyai oleh otoritas berwenang Taiwan mengapa ia melarikan diri, pekerja migran asal Vietnam tersebut mengaku ia berupaya untuk mencari pekerjaan lain dan tidak tahu sama sekali bahwa ia menjadi salah satu dari puluhan individu yang tengah dipantau karena melakukan kontak dengan pasien corona.
Sumber : 華視新聞 CTS News, TVBS NEWS, TTV News, TTV LIVE 台視直播
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan