Dalam konferensi pers mengenai update wabah corona di negeri Formosa yang digelar pada siang hari Jumat (04/12/2020), Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan mengumumkan penambahan sebanyak 4 kasus baru dari wabah corona di negeri Formosa.
Juru bicara CECC Taiwan, Chuang Ren-xiang menyebutkan bahwa penambahan kasus corona terbaru ini merupakan kasus impor yang berasal dari Indonesia dan Amerika Serikat.
Chuang mengatakan bahwa kasus corona ke-687 adalah seorang TKW asal Indonesia yang berusia 30-an tahun yang datang untuk bekerja ke Taiwan.
Saat tiba di Taiwan pada tanggal 13 November kemarin ia menyertakan surat keterangan negatif corona dan tidak menunjukkan gejala terpapar wabah corona hingga masa karantina usai.
Usai menjalani karantina wajib COVID-19, oleh pihak agensi ia diharuskan tinggal di asrama pekerja migran untuk menjalani pemantauan diri hingga tanggal 30 November.
Atas permintaan majikan, TKI tersebut kembali dites corona pada tanggal 1 Desember dan hasil lab yang dirilis pada hari ini menyatakan bahwa TKI tersebut positif COVID-19.
CECC Taiwan menyebutkan terdapat sebanyak 52 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien yang kini tengah dipantau kesehatannya. Dimana sebanyak 47 orang diantaranya adalah pekerja migran yang tinggal di tempat penampungan yang sama.
Sedangkan kasus corona ke-688 adalah seorang pria Perancis berusia 40-an tahun yang memiliki izin tinggal tetap di Taiwan.
Ia sempat mengunjungi AS pada tanggal 23 November dan digigit laba-laba berbisa. Usai mengunjungi rumah sakit setempat pada tanggal 27 dan 28 November untuk mendapat perawatan medis, ia kembali ke Taiwan pada tanggal 30 November dan langsung menuju ke tempat karantina.
Ia mengaku bahwa bagian tubuh yang digigit laba-laba masih terasa nyeri dan sakit sehingga meminta bantuan medis. Pada tanggal 3 Desember ia kehilangan kemampuan indra pengecap dan penciuman.
Hasil lab menunjukkan bahwa ia positif terinfeksi wabah corona. Karena pasien langsung menuju pusat karantina saat tiba di Taiwan maka tidak ada individu yang diduga sempat melakukan kontak dengan pasien.
Pasien corona ke-689 adalah seorang pria Taiwan berusia 20-an tahun yang bersekolah di Amerika Serikat sejak bulan Agustus kemarin dan tiba di Taiwan pada tanggal 30 November 2020.
Saat tiba di Taiwan ia tidak menunjukkan gejala terpapar wabah corona. Namun saat memulai masa karantina pasien mulai meriang, demam dan batuk pada tanggal 1 Desember 2020.
Setelah kembali diuji COVID-19 dan dinyatakan positif ia segera dibawa ke rumah sakit khusus pasien corona untuk mendapatkan pertolongan medis.
CECC Taiwan mengumumkan bahwa terdapat sebanyak 43 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien yang kini tengah dipantau kesehatannya.
Sementara pasien corona kasus ke-690 adalah seorang pria Taiwan yang memiliki kebangsaan Amerika yang berusia 90-an tahun. Ia sering pulang-pergi Taiwan-AS dengan kedatangan terakhir tercatat pada awal November kemarin.
Saat tiba di Taiwan pada tanggal 22 November ia tidak menunjukkan gejala terpapar wabah corona dan menyertakan surat keterangan negatif COVID-19.
Akan tetapi saat menjalani masa karantina ia mulai mengalami kelelahan, pusing dan demam. Hasil X-ray menunjukkan bahwa pasien menderita pneumonia dan kini telah diintubasi untuk membantu sistem pernapasan pasien.
Dengan adanya penambahan kasus baru ini, jumlah total kasus corona di Taiwan saat ini mencapai 690 kasus. Sebanyak 598 diantaranya diklasifikasikan sebagai kasus impor.
Sedangkan sebanyak 55 lainnya adalah infeksi lokal dan 36 sisanya merupakan infeksi cluster yang terjadi di armada Angkatan Laut Taiwan serta terdapat 1 kasus corona yang masih belum ditentukan sumber penularannya.
Dari awal wabah COVID-19 merebak di Taiwan hanya tercatat 7 kematian pasien corona hingga saat ini.
CECC Taiwan juga merilis informasi mengenai jumlah pasien corona yang dinyatakan telah sembuh yang jumlahnya saat ini telah mencapai 572 orang.
Sumber : 三立LIVE新聞, 蘋果新聞網, TVBS NEWS, Apple Daily
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan