Tiga vaksin virus COVID-19 buatan peneliti Taiwan dikabarkan paling cepat akan memasuki tahap uji klinis fase kedua pada akhir tahun 2021.
Untuk pertama kalinya, pemerintah Taiwan menyiapkan platform perekrutan subjek uji klinis khusus bagi para pelaku industri.
Platform online yang baru beroperasi selama 7 hari, hingga hari Rabu (18/11) pukul 8 pagi lalu mencatat jumlah orang yang mendaftarkan diri sudah melebihi target yakni sekitar 20.000 orang.
Penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 lokal ini akan dilakukan dalam skala besar. Uji klinis tahap kedua dari setiap produsen vaksin diharapkan menerima lebih dari 3.500 orang relawan.
Untuk menghindari kesulitan dalam merekrut subjek dan menunda uji klinis tersebut, Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan pada tanggal 11 November membentuk “Platform Pendaftaran Uji Klinis Vaksin COVID-19” khusus untuk membantu perusahaan pengembangan vaksin mempercepat pengumpulan subjek.
Perekrutan online uji klinis ini diperkirakan dapat merekrut lebih dari 20.000 orang sebelum tanggal 30 November 2020 dan jumlahnya tidak terbatas.
Dilansir dari media Taiwannews menyebutkan bahwa pemerintah Taiwan dapat memulai program vaksin COVID-19 paling cepat pada kuartal pertama tahun 2021.
Juru Bicara Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan, Chuang Jen-hsiang dalam konferensi pers yang digelar pada hari Minggu (22/11/2020) mengatakan bahwa program vaksin COVID-19 dapat diharapkan dimulai selambat-lambatnya pada pertengahan 2021, jika bukan pada kuartal pertama.
Dilansir dari media CNANews, prioritas vaksin COVID-19 ini akan diberikan kepada orang-orang dengan urutan sebagai berikut: pekerja medis, staf pengendalian penyakit, karyawan inspeksi bandara, polisi, polisi militer, personel militer, staf pusat perawatan dan pekerja sosial, lansia berusia 65 ke atas, kelompok berisiko tinggi berusia 19 tahun hingga 64 tahun dan warga yang mengidap penyakit langka dan serius, dan lansia yang berusia 50 hingga 64 tahun.
Anggaran senilai NT$ 11,55 miliar juga telah disiapkan untuk pengadaan suntikan COVID-19 melalui COVAX, sebuah inisiatif global yang mengoordinasikan akses negara-negara di dunia untuk mendapatkan vaksin virus corona.
Pihak CECC Taiwan juga telah memesan vaksin Pfizer-BioNTech (BNT) dan Oxford-AstraZeneca (AZ), tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mendaftarkan kandidat lain yang menjanjikan yanki vaksin corona buatan AS yakni Moderna yang disebut-sebut memiliki akurasi hingga 94,5 persen efektif melawan corona dan bisa disimpan di lemari es biasa, laporan media UDNNews.
Menurut Wu Shou-mei, direktur jenderal Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Taiwan, vaksin COVID-19 yang dikembangkan Taiwan, termasuk yang dibuat oleh Adimmune Corporation, United Biomedical dan Medigen Vaccine Biologics telah berjalan dengan lancar dalam uji klinis tahap pertama.
Pihaknya berharap dengan adanya pengembangan dan pengujian klinis vaksin corona akan dapat segera membantu memulihkan kondisi dunia di tengah pandemi COVID-19.
Sumber : TVBS NEWS, 民視新聞網 Formosa TV News network, CNANews, UDNNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan